Sesak napas dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang singkat (akut), tapi bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang panjang atau berulang (kronis).
Jika tidak mendapat penanganan tepat, sesak napas dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan menimbulkan komplikasi serius.
Bisa juga, sesak napas indikasi atau gejala suatu penyakit, seperti infeksi Covid-19.
Berikut ini adalah 5 pertanyaan prihal sesak napas yang seringkali dikatikan dengan Covid-19 dan membuat khawatir.
1. Seperti apa sesak napas pada COVID-19?
Sesak napas terkait COVID-19 membuat seseorang perlu mengatur napas saat melakukan tugas sederhana seperti bangun, berjalan ke ruangan lain, atau menggunakan kamar mandi.
Selain itu, penderita juga harus berhati-hati karena harus mengambil napas ekstra di tengah kalimat saat berbicara, atau merasa sesak napas selama percakapan normal.
Penting diperhatikan, penderita bisa menjadi hipoksia (tidak mendapatkan cukup oksigen) tanpa menyadarinya, karena mereka belum tentu merasa sesak napas saat istirahat.
Jadi jika merasa sesak napas seperti di atas, periksa dengan oksimeter untuk mengukur dan memantau kadar oksigen darah penderita.
2. Kapan sesak napas terjadi pada COVID-19?
Sesak napas biasanya terjadi seminggu setelah infeksi awal.
Baca Juga: Ada Obat Antihipertensi yang Ditarik, Meningkatkan Risiko Kanker
Source | : | Covid.joinzoe |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar