GridHEALTH.id - Menopause adalah penurunan hormon reproduksi secara alami yang dialami oleh seorang perempuan.
Umumnya, menopause terjadi saat perempuan memasuki usia 50 tahun.
Namun, terdapat kondisi yang bernama menopause dini, hal tersebut terjadi pada usia 45 tahun, bahkan 40 tahun.
Melansir Cleveland Clinic, Selasa (26/10/2021), menopause dini adalah kondisi ketika seorang perempuan mengalami menopause pada usia lebih awal daripada seharusnya.
Ini membuat seorang wanita tidak bisa hamil.
Untuk diketahui, menopause dini terjadi pada 5% wanita yang usianya masih di bawah 45 tahun.
Baca Juga: Daftar 5 Nutrisi yang Akan Mencegah Rambut Rontok di Masa Menopause
Dilansir dari NHS.uk, gejala utama dari menopause dini adalah siklus haid yang menjadi jarang atau berhenti total, tanpa alasan yang jelas seperti kehamilan.
Beberapa wanita yang mengalami menopause dini juga memiliki tanda-tanda yang sama dengan menopause normal.
- Wajah jadi memerah
- Keringat keluar saat malam hari
- Vagina kering dan tidak nayaman ketika berhubungan seks
Baca Juga: Penting Diperhatikan, Siklus Haid yang Tidak Teratur Bisa Ganggu Kesuburan
- Sulit untuk tidur
- Suasana hati buruk atau sering cemas
- Tidak bergairah untuk melakukan hubungan intim
- Mengalami masalah dengan memori dan konsentrasi.
Risiko Menopause Dini
Wanita yang mengalami menopause dini, berisiko mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovasukular karena menurunnya kadar hormon estrogen.
Baca Juga: Gangguan Penglihatan di Indonesia Paling Banyak Disebabkan Katarak
Terdapat beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab terjadinya menopause dini pada seorang wanita.
1. Kegagalan ovarium prematur
Menopause dini bisa terjadi secara alami, ketika ovarium seorang wanita tidak lagi membuat kadar normal hormon tertentu, terutama hormon estrogen. Ini disebut juga dengan kegagalan ovarium prematur atau insufisiensi ovarium primer.
2. Pengobatan kanker
Radioterapi dan kemoterapi, juga bisa menyebabkan kegagalan ovarium prematur. Namun, ini bisa bersifat sementara atau permanen.
Ini bisa terjadi jika usia wanita sudah dewasa, tergantung dengan treatment yang diberikan (jenis kemoterapi dapat mempengaruhi ovarium secara berbeda), dan bagian tubuh yang menjalani radioterapi (risikonya lebih tinggi jika dilakukan di area otak dan panggul).
3. Pembedahan
Pembedahan mengangkat kedua indung telur, juga bisa menyebabkan menoupause dini. Mislanya, ovarium yang diangkat ketika histerektomi (operasi pengangkatan rahim).(*)
Baca Juga: Mengobati Kanker Payudara Triple Negatif Disesuaikan dengan Stadiun Kanker
Source | : | Nhs.uk,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar