Temuan itu disebut sebagai bukti pertama dari efek langsung virus SARS-CoV-2 pada pembuluh darah di otak.
Hasil dari serangan tersebut adalah kematian sel dan penyumbatan aliran darah ke otak.
Pekerjaan itu melibatkan mempelajari sel-sel endotel pembuluh darah otak, sel-sel yang melapisi kapiler di sawar darah/otak, dari orang-orang yang meninggal karena Covid-19.
Para peneliti menemukan bukti sel-sel mati, yang menghasilkan apa yang mereka gambarkan sebagai 'pembuluh hantu' atau kapiler yang tidak dapat dilalui darah, yang menyebabkan kerusakan di otak karena kekurangan oksigen dan glukosa.
Baca Juga: Harga Tes PCR 300 Ribu Untungnya 49 Ribu, Ternyata Segini Harga Modal Tes PCR
Lebih khusus lagi, mereka menemukan bahwa virus dapat memecah protein dalam sel endotel, yang mengakibatkan kematian sel dan penghancuran pembuluh darah, suatu proses yang disebut nekroptosis.
Sebelumnya, dilansir dari News Medical Net, sebuah tinjauan di Tropical Biomedicine merangkum temuan utama tentang seberapa parah infeksi Covid-19 mengganggu aktivitas otak, dan menghasilkan berbagai gangguan neurologis jangka panjang.
Secara keseluruhan, penelitian telah mengkonfirmasi bahwa SARS-CoV-2 dapat menginfeksi otak secara langsung dan tidak langsung.
Infeksi dapat bervariasi dari ringan sampai berat dengan beberapa gangguan neurologis, termasuk hipoksia, anosmia, dysgeusia, meningitis, ensefalitis, dan kejang.
Baca Juga: Lakukan Hal Ini Agar Ibu dan Janin Tetap Sehat Selama Pandemi Covid-19
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar