GridHEALTH.id - Luka diabetes adalah kondisi yang paling umum terjadi pada penyandang diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol.
Munculnya luka diabetes merupakan akibat dari penyempitan pembuluh darah. Penyembuhan luka diabetes cenderung lebih lama, karena aliran oksigen yang lebih sedikit yang mencapai luka, melansir laman Bangkok Hospital, Selasa (02/11/2021).
Baca Juga: Penyandang Diabetes dengan Kondisi Ini, Seringkali Tidak Sadar Memiliki Luka Infeksi
Kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan terjadinya kerusakan saraf, sehingga membuat penyandang diabetes kurang sensitif terhadap luka diabetes yang terjadi.
Baca Juga: Mengapa Diabetes Tipe 2 Menyebabkan Kaki Mati Rasa? Ini Alasannya
Lantaran mati rasa, penyandang diabetes tidak sadar dirinya mengalami luka diabetes seperti goresan, melepuh, hingga infeksi.
Jika luka diabetes infeksi, maka amputasi merupakan salah satu tindakan medis yang kemungkinan akan diterima oleh penyandang diabetes.
Melansir Diabetes.co.uk, Selasa (02/11/2021), terdapat gejala yang menunjukkan bahwa luka diabetes mengalami infeksi:
1. Pembengkakan
2. Terjadi kemerahan di kulit putih atau penggelapan pada orang berkulit coklat
3. Penyandang diabetes mengalami peningkatan rasa sakit
4. Kulit penyandang diabetes yang mengalami luka menjadi hangat saat disentuh
5. Luka diabetes mengeluarkan nanah
Baca Juga: Luka Diabetes 'Basah' dan 'Kering' Berisiko Timbulkan Komplikasi Parah yang Disebut Gangren
Infeksi luka diabetes juga bisa disertai dengan tiga gejala lain, seperti:
- Memiliki suhu yang lebih tinggi
- Kelenjar mengalami pembengkakan
- Tubuh penyandang diabetes menjadi lesu dan tidak sehat
Jika gejala tersebut terjadi, maka penyandang diabetes perlu segera mengatur pemeriksaan dengan dokter.
Luka diabetes yang terinfeksi dapat diobati dnegan menggunakan antibiotik, tetapi penyandang diabetes tetap memerlukan perawatan tambahan untuk memastikan luka sembuh dengan benar.
Penyandang diabetes bisa mencegah terjadinya infeksi pada luka diabetes, dengan selalu memperhatikan kondisi kakinya (bagian tubuh yang paling sering mengalami luka) apakah terdapat goresan atau lepuh dan gunakan alas kaki yang nyaman.
Baca Juga: Komplikasi Ketoacidosis dan Ketones Pada Penyadang Diabetes, Segera Hubungi Dokter Jika Mengalaminya
Selain itu, infeksi luka diabetes juga bisa dicegah dengan sering mencuci kaki dan memastikan sela-sela jari sudah bersih, lalu gunakan pelembab agar kulit tidak kering atau pecah-pecah, serta rutin memotong kuku dan hindari memotong sudut kuku.
Cara terakhir yang bisa mencegah luka diabetes terinfeksi adalah dengan menghindari air yang terlalu panas atau dingin dan pastikan untuk pergi ke dokter ketika menemui kejanggalan pada kaki.(*)
Source | : | diabetes.co.uk,Bangkok Hospital |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar