GridHEALTH.id - Penyakit autoimun kulit memang tidak bisa disembuhkan.
Namun penderitanya masih bisa melakukan pengobatan untuk mencegah keparahan dari penyakitnya tersebut.
Misalnya saja Psoriasis, Vitiligo, maupun Urtikaria
Dimana kondisi semuanya itu diketahui dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Baca Juga: Aturan Naik Kendaraan Darat Lebih dari 250 Kilometer Harus Tes Covid-19 Akhirnya Dicabut
Karena penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat kronis jangka panjang dan bersifat kambuhan.
Dengan pengobatan yang tepat, tentunya keparahan penyakit autoimun kulit seperti munculnya bercak kemerahan atau bercak berwarna putih (lesi), hingga lepuhan pada kulit bisa diminimalisir.
Berbicara mengenai pengobatan, muncul pertanyaan, apakah bisa penyakit autoimun kulit diobati menggunakan obat herbal?
Menanggapi pertanyaan tersebut, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, selaku Dokter Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia pun memberikan penjelasannya.
Baca Juga: LADA, Diabetes Autoimun Laten Pada Orang Dewasa Rawan Komplikasi
Menurut dr. Amelia, sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukan bahwa obat herbal terbukti secara klinis dapat mengobati penyakit autoimun, termasuk pada kulit.
"Sampai saat ini yang memberikan hasil pengobatan yang maksimal adalah dengan medika metosa atau pengobatan medis," ujarnya saat jadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan Klinik Pramudia, Rabu (3/11/2021).
Karenanya dr. Amelia mengimbau pasien autoimun untuk menhindari pengobatan menggunakan obat herbal.
"Untuk obat herbal, sebenarnya masih belum banyak penelitiannya dan isi dari obat herbal itu sendiri bila dikonsumsi jangka panjang belum diketahui efeknya bagaimana. Terutama pada penyakit autoimun kulit, dimana gangguan sistem imun sendiri yang harus ditekan," ucapnya.
Baca Juga: Obat Alami Daun Sambiloto, Minum Jusnya dan Rasakan 5 Khasiatnya Ini
Terkait pengobatan penyakit autoimun kulit, baik Psoriasis, Vitiligo, maupun Urtikaria tentu memiliki cara pengobatan spesifiknya masing-masing.
Namun secara umum, tatalaksana penyakit Autoimun Kulit yaitu berupa obat oles (topikal), obat minum (oral), obat suntik, maupun fototerapi atau fotokemoterapi.
“Pertimbangan pemberian terapi ini tentu disesuaikan dengan jenis penyakit, luas dan derajat keparahan penyakit, serta kondisi penyertanya atau komorbiditas. Selain obat-obatan, penatalaksanaan non-medikamentosa juga penting, yakni dengan menghindari garukan dan trauma, hingga manajemen stress yang baik juga berperan penting dalam membantu mengendalikan penyakit autoimun kulit ini,” jelasnya.
Baca Juga: Diabetes Autoimun Laten Pada Orang Dewasa (LADA), Apakah itu?
dr. Amelia kembali menambahkan, pengobatan terhadap penyakit Autoimun Kulit menjadi tantangan tersendiri pada masa pandemi.
Hal ini karena menurutnya, kondisi pandemic saat ini menganjurkan masyarakat untuk sebisa mungkin berada di rumah dan mengurangi aktivitas di luar, dan berdampak pada pasien yang takut untuk memeriksakan diri ke dokter serta memilih melakukan pengobatan sendiri di rumah yang justru seringkali memperberat kondisinya.
Stress yang ditimbulkan oleh kondisi saat ini juga memicu kekambuhan penyakit autoimun kulit.
“Pada intinya, jangan takut memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit di masa pandemic ini karena tentu saja prosedur konsultasi dan pemeriksaan semuanya sesuai dengan protocol kesehatan. Terkait vaksin, pasien autoimun kulit tentu dapat memperoleh vaksin Covid-19, asalkan kondisinya terkontrol dan penggunaan obat sesuai dengan anjuran dan dibawah pengawasan dokter spesialis kulit (Sp.KK). Selain itu, perlu ada konsultasi menyeluruh pada pasien dengan penyakit penyerta seperti nyeri sendi, kadar gula yang tinggi, dan tekanan darah tinggi,” tutupnya.(*)
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Terjadinya Kekambuhan Penyakit Autoimun Radang Usus
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar