GridHEALTH.id - Setelah nelahirkan jangan kaget ya, ibu akan kesulitan menahan buang air kecil (BAK) alias pipis.
Saat sedang hamil, ibu hamil akan sering pipis karena rahim menekan kandung kemih.
Tapi setelah lahir, kenap ajadi sudah menahan pipis?
Ketahuilah, usai melahirkan Ibu akan kehilangan bobot secara signifikan.
Mengeluarkan bayi berbobot 3 sampai 3.5 kg, plasenta seberat sekitar setengah kg, dan beberapa kg lain dari darah dan cairan ketuban membuat Ibu baru bobotnya lebih ringan sekitar 5.5 kg.
Nah, bobot itu akan terus menyusut seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Supaya Anak Usia 6-11 Tahun Mau Divaksin Covid-19, Ini yang Baiknya Orangtua Lakukan
Saat itu pun akan terjadi, semua cairan esktra yang dipertahankan sel Ibu selama hamil, bersama dengan cairan dari darah ekstra yang Ibu miliki dalam tubuh kala hamil, juga akan berusaha mencari jalan keluar.
Karena hal tersebut akibatnya Ibu akan memproduksi lebih banyak urine daripada biasanya di hari-hari pertama setelah melahirkan.
Asal tahu saja, ibu bisa produksi urine hampir 3 liter dalam sehari, lo, setelah melahirkan.
Ibu pun akan banyak mengeluarkan keringat.
Di akhir minggu pertama, Ibu mungkin akan kehilangan 1 sampai 2 kg bobot air. (Jumlanya bervariasi bergantung seberapa banyak air yang Ibu pertahankan sepanjang kehamilan.)
Selain itu, proses melahirkan dapat membuat kandung kemih Ibu menderita, menyebabkan beberapa pembengkakan sementara dan hilangnya sensitivitas.
Baca Juga: Healthy Move, Satu Pose Yoga Untuk Kuatkan Panggul dan Keseimbangan
Ibu mungkin tidak bisa merasakan kebutuhan untuk pipis beberapa hari setelah melahirkan, khususnya jika Ibu harus menjalani proses kelahiran yang lama, kelahiran normal yang dibantu forsep atau vakum, atau penggunaan epidural.
Hal ini juga lebih cenderung terjadi jika Ibu mengalami masalah buang air kecil menjelang melahirkan dan perlu menggunakan kateter.
Tapi dengan semua cairan ekstra yang diproses ginjal Ibu, kandung kemih Ibu akan terisi dengan cepat, sehingga penting untuk mengizinkan diri Ibu sering-sering buang air kecil, bahkan jika Ibu tidak merasa kebelet pipis sekalipun.
Jika ada terlalu banyak urine tersimpan di kandung kemih, Ibu mungkin akan sulit sampai di toilet tanpa bocor di tengah jalan, alias ngompol.
Baca Juga: Sejak Oktober Terjadi Peningkatan Pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran
Selain itu, kandung kemih Ibu akan terlalu menggelembung. Hal ini akan membuat Ibu sulit buang air kecil Ibu, rahim Ibu sulit berkontraksi, dan Ibu akan mengalami afterpain dan perdarahan yang lebih banyak.
Jika Ibu tidak bisa buang air kecil beberapa jam setelah melahirkan, kateter akan dipasang untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih Ibu. (Jika Ibu melahirkan lewat operasi Caesar, Ibu akan dipasangi kateter saat operasi berlangsung, yang akan terus terpasang di situ selama beberapa saat setelah persalinan.)
Beritahu perawat jika Ibu mengalami kesulitan untuk buang air kecil atau hanya mengeluarkan sedikit urine ketika pipis. Jika kandung Ibu terlalu penuh, Ibu mungkin akan semakin kesulitan untuk pipis.(*)
Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Wajah Sebelah, Salah Satunya Trigeminal Neuralgia
Source | : | Buku nakita - Solusi Kehamilan dan Persalinan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar