- Mengalami kesulitan bernapas atau menelan
- Mengeluh penglihatan ganda
- Bicara cadel
- Menunjukkan tanda-tanda syok (kulit pucat dan dingin, detak jantung cepat, berkeringat, dan penampilan cemas)
Sementara itu, dalam kasus penyakit infeksi difteri yang berkembang di luar infeksi tenggorokan, toksin dapat menyebar melalui aliran darah.
Hal ini dapat menyebabkan masalah yang berpotensi mengancam jiwa dan mempengaruhi organ lain, seperti jantung dan ginjal. Toksin tersebut dapat:
- Merusak jantung dan mempengaruhi kemampuannya untuk memompa darah
- Membuat ginjal kesulitan membersihkan limbah dari tubuh
- Menyebabkan kerusakan saraf, akhirnya menyebabkan kelumpuhan
Perlu diketahui bahwa pasien difteri memiliki risiko meninggal hingga 50 % jika tidak diobati dengan tepat dan segera.
Karenanya jika merasa terkena penyakit infeksi difteri, baiknya segera melakukan pengobatan segera ke dokter.
Baca Juga: Mengenal Gejala Difteri, Penyakit Infeksi Bakteri yang Menghasilkan Racun Perusak Saluran Pernapasan
Source | : | Kidshealth.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar