"Hemat kami akan ada suatu waktu yang sporadis, unpredictable, bisa jadi karena kekhawatiran kami, kasus covid-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat," kata Hermawan, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (3/11).
Kapan prediksi kejadiannya?
Bila berkaca pada pengalaman lonjakan kasus-kasus sebelumnya yang terjadi pada libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga Idulfitri, tak menutup peluang, Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus covid-19 secara signifikan pada akhir 2021 atau awal 2022.
Penyebabnya akumulasi mobilitas warga yang tak terbendung saat ini.
Pemerintah Inkonsisten Kebijakan Tidak Berdasarkan Saintifik dan Mitigasi Risiko Ancaman
"Kita melihat bagaimana pemerintah cukup inkonsisten ya. Pemerintah mewanti-wanti dulu agar diwaspadai adanya gelombang ketiga, tapi dari kebijakannya, sekarang ini pemerintah yang melonggarkan segala urusan. Bahkan mal 100 persen sekarang, hampir tidak ada lagi jaga jarak, tidak ada," jelasnya.
Hermawan pun mengkritik kebijakan Pemerintah. Menurutnya pemerintah terkini tidak berdasarkan saintifik dan mitigasi risiko ancaman.
Misalnya, pemerintah terkini memangkas masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional menjadi 3 x 24 jam bagi yang baru menerima satu dosis vaksin covid-19.
Baca Juga: Kuatkan Kaki dengan Bahan Alami Untuk Melawan Ulkus Diabetik
Source | : | CNBC-Irlandia,CNN-kasus di Indonesia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar