Ini ditandai dengan pembengkakan dan daerah yang terluka mengalami perubahan warna, serta menunjukkan tanda-tanda pembusukan seperti jaringan mengelupas, nanah, dan keluar cairan.
Gejala yang sering terjadi adaalah demam dan tanda sepsis lainnya, seperti pusing yang dipengaruhi oleh tekanan darah rendah.
Gangren basah sering kali juga mengeluarkan bau busuk, karena terdapat senyawa seperti kadaverin dan putresin, yang diproduksi sebagai agen infeksi yang menghancurkan jaringan.
Jika terjadi gangren basah, penyandang diabetes harus segera mendapatkan penanganan medis.
Perwaatan biasanya dilakukan di rumah sakit dan tindakan operasi dibutuhkan untuk mengangkat jaringan yang sudah mati.
Dalam beberapa kondisi, debridement bukan merupakan terapi yang memadai, sehingga amputasi mungkin perlu dilakukan.
Baca Juga: Rutin Mengontrol Gula Darah, Mempercepat Penyembuhan Luka Diabetes
Source | : | medicine.net,hopkinsmedicine.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar