GridHEALTH.id - Kanker serviks disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV) yang dapat ditularkan melalui kontak seksual.
Terdapat subtipe virus Human papilloma yang berisiko menyebabkan kanker serviks, yakni subtipe 16 dan 18.
Baca Juga: Dokter: Dukungan Keluarga Berperan Penting dalam Pengobatan Kanker Serviks
HPV yang menginfeksi leher rahim atau serviks, umumnya tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya.
Sehingga, membuat kanker serviks terlambat terdeteksi dan saat diketahui, kondisinya pun sudah berada di stadium lanjut.
Padahal, pencegahan dan deteksi dini kanker serviks sangat penting karena pengobatan yang dilakukan kemungkinan untuk berhasil sangat tinggi.
Baca Juga: Siklus Haid Tidak Teratur, Bukan Gejala Kanker Serviks
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp. OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group mengatakan, terdapat dua cara untuk mencegah kanker serviks.
Kanker serviks atau kanker leher rahim dapat dicegah melalui pencegahan primer dan pencegahan sekunder.
“Pencegahan primer itu artinya kita membentuk atau membuat antibodi di tubuh orang per orang,” kata dokter Chamim kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Kamis (04/11/2021).
Pencegahan primer dapat dilakukan melalui pemberian vaksin HPV yang bisa dilakukan mulai usia 12 tahun.
Sedangkan pencegahan sekunder, terdapat dua metode yang bisa dilakukan, yakni Pap Smear dan ThinPrep.
Dokter Chamim menjelaskan, kedua metode tersebut memiliki sebenarnya sama-sama dilakukan dengan mengambil sampel dari serviks untuk mencari tahu mengenai pertumbuhan sel yang abnormal. Namun tetap terdapat perbedaan di antara Pap Smear dan ThinPrep.
Baca Juga: Daftar Harga Vaksin Booster Covid-19 dari 7 Produsen yang Digunakan di Indonesia
“Pemeriskaan melalui cairan di vagina, yaitu dengan pap smear dan sekarang ini berkembang ThinPrep,” ujar dokter Chamim.
Dia melanjutkan, “Sebenarnya sama saja, (pap smear dengan) ThinPrep berbasis cairan juga, cuma tidak dioleskan langsung. Jadi dimasukkan dalam (tabung berisi) cairan sehingga kita sebut Liquid Baseed Cytology atau pemeriksaan sel berbasis cairan.”
Baca Juga: 2 Ciri Utama Ibu Hamil Akan Segera Melahirkan, Ada Perubahan Cairan Vagina
Pemeriksaan pap smear yang selama ini diketahui oleh banyak orang, dilakukan dengan mengambil sampel jaringan sel di serviks dan dioleskan ke object glass. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan di laboratorium.
Selain cara pemeriksaannya yang berbeda, dokter Chamim juga membandingkan keakuratan kedua metode pencegahan kanker serviks sekunder.
“Kalau pada ThinPrep, karena selnya itu yang dikumpulkan lebih banyak (dibanding Pap Smear), maka kemungkinan falsenya lebih kecil, kemungkinan akurat lebih tinggi,” tutur dokter Chamim.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar