Sementara saat menginfeksi kelelawar, virus corona itu tidak membuat mereka sakit.
Ketika menginfeksi manusia, virus corona mampu menghindari deteksi sinyal bahaya dan menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Seperti kita tahu, saat ada patogen pembawa penyakit seperti virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan mengirim sinyal untuk memproteksi diri.
Namun, virus corona memiliki keahlian untuk menghindari sinyal tersebut. Aicher mengatakan, virus corona SARS-CoV-2 memiliki kekuatan khusus untuk memaksa sel inang menyatu dengan sel tetangga, sebuah proses yang dikenal sebagai syncytia, yang memungkinkan virus corona tetap tidak terdeteksi saat bereplikasi.
Baca Juga: Khasiat Obat Alami Daun Kelor Untuk Pria, Prostat Sehat, Atasi Masalah Disfungsi Ereksi
“Setiap kali virus harus keluar dari sel, itu berisiko terdeteksi. Sehingga jika dapat langsung berpindah dari satu sel ke sel lainnya, ia dapat bekerja lebih cepat,” kata Aicher.
Dia berharap, video itu akan membantu mengungkap perilaku vrius corona dan memudahkan orang untuk memahami musuh bebuyutan yang telah menyerang lebih dari 213 juta orang di dunia ini.
Aicher pun menjelaskan, “Sangat penting untuk membantu orang memahami bahwa ini adalah virus yang sangat canggih dan pintar, yang beradaptasi dengan baik untuk membuat manusia sakit,” kata Aicher, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The New York Times, Senin (30/8/2021).(*)
Baca Juga: Dibalik Kelezatan dan Kesegaran Es Teh Tersimpan Efek Mengerikan yang Tak Disadari Penikmatnya
Source | : | kompastekno |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar