Berbeda ketika diimunisasi saat balita, anak sudah lebih dewasa dan tak bisa lagi dipaksa begitu saja.
Ada juga anak yang takut dengan jarum suntik atau trauma dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Orangtua perlu memutar otak lebih jauh agar anak tetap tenang dan bersedia divaksin dengan sukarela, sehingga prosesnya lebih lancar.
Mary Rumple CCLS, CEIM, spesialis anak di University of Michigan Health C.S. Mott Children, Amerika Serikat mengatakan, orangtua bisa menjelaskan lebih dulu soal vaksin kepada anaknya sekitar satu minggu sebelumnya.
"Kita paling mengenal anak kita, beberapa mungkin memerlukan waktu lebih banyak atau lebih sedikit untuk mempersiapkannya," kata dia.
Jangan menghindari reaksi buruk dari anak dengan tidak memberitahunya sama sekali.
Hal ini akan membuat anak berpikiran negatif dan sulit bersikap kooperatif.
Selain itu, penting juga untuk memuji anak ketika sudah divaksin agar membangun kebiasaan baik di masa depan.
Untuk mempermudah prosesnya, berikut saran dari dokter Rumple.
- Tanyakan perasaan anak dan pengetahuannya soal vaksin
Sisihkan waktu khusus dan kesabaran untuk bicara soal vaksin Covid-19 kepada anak dan mencari tahu apa yang sudah dipahaminya.
Dengarkan pendapatnya dan jangan berusaha menghakimi apa yang dirasakan anak.
Hindari membicarakan pengalaman buruk kita atau orang lain dengan jarum suntik atau vaksinasi.
Hal ini dapat menambah ketakutan atau kecemasan yang mungkin dirasakan anak.
Baca Juga: Prancis Tak Rekomendasikan Vaksin Moderna untuk Usia 30 Tahun ke Bawah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar