1. Malas gerak
Gaya hidup sedenter a.k.a malas gerak a.k.a mager identik dengan pegawai kantoran. Mereka menghabiskan waktu sepanjang hari dengan duduk di depan komputer.
Mereka lebih memilih naik lift dibanding naik tangga. Mereka lebih memilih menghubungi teman kantormu via chat dibanding mengunjungi meja kerjanya langsung.
Gaya hidup sedenter seperti contoh di atas dapat meningkatkan risiko diabetes, atau memperparah mereka yang memilikinya.
Pasalnya, American Diabetes Association menyebutkan bahwa gaya hidup sedenter dapat mengganggu metabolisme glukosa.
Ketika tubuh jarang bergerak, kemampuan tubuh dalam mengolah glukosa darah jadi energi pun terganggu.
2. Kerja lembur terus-menerus
Pekerja kantoran super sibuk sehingga mau tak mau harus lembur. Tapi, jika dibiarkan terus menerus, risiko terkena diabetes akan meningkat.
Sering lembur memicu kebiasaan buruk, salah satunya begadang. Padahal, kurang tidur berkaitan dengan diabetes.
Penelitian pada jurnal Diabetes Care menyatakan bahwa tidur kurang dari 7 jam per hari berkaitan dengan lebih tingginya risiko terkena diabetes.
Belum lagi, pola makan saat lembur cenderung tidak sehat.
Melewatkan jam makan atau justru makan saat larut malam serta memilih cemilan tinggi kalori, gula, dan lemak saat lembur jelas tidak baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Penyebab Luka pada Penyandang Diabetes Sulit Disembuhkan, Khususnya di Kaki
Source | : | Eskayvie.co.id,TribunKesehatan,Who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar