GridHEALTH.id - Pekerja kantor menjadi salah satu profesi yang berisiko tinggi terkena penyakit diabetes.
Mengutip dari eskayvie.co.id (19/2/2020), hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 bahwa prevalensi penyandang diabetes naik menjadi 8,5 % dari 6,9 % pada Riskesdas 2013.
Dimana wilayah Jakarta yang mayoritas warganya merupakan kaum pekerja, prevalensi diabetes mencapai 12,8 %.
Itu artinya, satu dari delapan warga di Jakarta merupakan penyandang diabetes.
Dijelaskan pada laman who.int, diaetes sendiri adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah).
Dimana dari waktu ke waktu peningkatan gula darah tersebut dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Paling umum adalah diabetes tipe 2, biasanya pada orang dewasa, yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak membuat cukup insulin.
Dalam tiga dekade terakhir prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dari semua tingkat pendapatan.
Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak masyarakat yang masih mengabaikan imbauan gaya hidup sehat.
Sementara itu terkait pekerja kantor dan diabetes, tahukan ternyata ada beberapa kebiasaan yang menghubungkan keduanya.
Melansir laman TribunKesehatan (18/11/2019), berikut 4 kebiasaan pekerja kantor yang memicu terjadinya penyakit diabetes.
Baca Juga: Baru Selesai Makan Tapi Sudah Lapar Lagi? Ini 6 Penyebabnya
1. Malas gerak
Gaya hidup sedenter a.k.a malas gerak a.k.a mager identik dengan pegawai kantoran. Mereka menghabiskan waktu sepanjang hari dengan duduk di depan komputer.
Mereka lebih memilih naik lift dibanding naik tangga. Mereka lebih memilih menghubungi teman kantormu via chat dibanding mengunjungi meja kerjanya langsung.
Gaya hidup sedenter seperti contoh di atas dapat meningkatkan risiko diabetes, atau memperparah mereka yang memilikinya.
Pasalnya, American Diabetes Association menyebutkan bahwa gaya hidup sedenter dapat mengganggu metabolisme glukosa.
Ketika tubuh jarang bergerak, kemampuan tubuh dalam mengolah glukosa darah jadi energi pun terganggu.
2. Kerja lembur terus-menerus
Pekerja kantoran super sibuk sehingga mau tak mau harus lembur. Tapi, jika dibiarkan terus menerus, risiko terkena diabetes akan meningkat.
Sering lembur memicu kebiasaan buruk, salah satunya begadang. Padahal, kurang tidur berkaitan dengan diabetes.
Penelitian pada jurnal Diabetes Care menyatakan bahwa tidur kurang dari 7 jam per hari berkaitan dengan lebih tingginya risiko terkena diabetes.
Belum lagi, pola makan saat lembur cenderung tidak sehat.
Melewatkan jam makan atau justru makan saat larut malam serta memilih cemilan tinggi kalori, gula, dan lemak saat lembur jelas tidak baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Penyebab Luka pada Penyandang Diabetes Sulit Disembuhkan, Khususnya di Kaki
3. Sering melewatkan sarapan
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan The Journal of Nutrition, ditemukan bahwa melewati sarapan sekali seminggu cenderung menaikkan 6 % risiko mengalami diabetes tipe 2.
Sedangkan ketika melewati 4 hingga 5 kali setiap minggu bisa menaikkan risiko hingga 55 %.
Konsumsi sarapan memberikan rasa kenyang dan pengaturan nafsu makan.
Maka itu, melewatkan sarapan sebelum ngantor dapat membuat kita merasa lebih lapar pada siang hari, cenderung makan berlebihan saat makan siang, dan memilih makanan yang tidak sehat.
4. Sering jajan makanan dan minuman manis
Kerjaan segambreng memang paling enak dikerjakan sambil menyantap kudapan atau minuman.
Namun, perlu diperhatikan, apakah jajanan yang dikonsumsi cukup sehat? Terlebih, pegawai kantoran kayak kamu cenderung gemar mencicipi jajanan yang lagi hits.
Misalnya, martabak, donat mungil, hingga minuman kekinian seperti bubble tea alias boba, cheese tea, serta kopi susu kekinian yang dijual di kafe terdekat.
Sederet jajanan di atas mengandung gula dan kalori yang tinggi sehingga rentan menaikan berat badan.
Jika kebiasaan ini dibiarkan berlarut-larut, jangan heran jika di waktu mendatang kita berisiko terkena diabetes.(*)
Baca Juga: Inilah Penyebab Penyandang Diabetes Banyak Makan, Ini Cara Mengatasi Polifagia
Source | : | Eskayvie.co.id,TribunKesehatan,Who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar