GridHEALTH.id - Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia harus semakin menjadi perhatian semua pihak.
Kita semua jangan lengah dengan kondisi saat ini yang masih terbilang terkendali.
Asal tahu saja, Hotel Asrama Haji (HAH) Surabaya sudah mendapat pasien setelah hampir satu bulan tak ada pasien Covid-19.
Sejak kemarin, Minggu (14/11/2021), terdapat 14 pasien Covid-19 yang dirawat.
Menurut Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya Sugianto, 14 pasien itu dirawat di Gedung Zam-zam. ”Semua tamu pasien isolasi dipusatkan di Gedung Zam-zam 14 orang,” ujar Sugianto, Senin (15/11), dikutip dari JawaPos.com (15/11/2021).
Dalam kurun waktu satu minggu, tambahan pasien cukup banyak terjadi pada Sabtu (13/11). Sebanyak 11 pasien masuk ke Gedung Zam-zam.
”Sebelumnya hanya merawat 3 pasien. Namun, data hingga pukul 15.00 WIB, bertambah 3 pasien menjadi 6 pasien,” terang Sugianto.
Lalu pada Sabtu (13/11) malam, ada tambahan 11 pasien masuk menjadi 17. Sedangkan pasien keluar ada 3 orang. Kini, jumlahnya menjadi 14 pasien. Pasien-pasien yang kini dirawat berusia muda.
”Gejala yang dirasakan cukup ringan. Rata-rata usia 30 hingga 60 tahun,” kata Sugianto.
Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat kembali alami kenaikan.
Data per Sabtu (13/11/2021), jumlah pasien bertambah 7 orang sehingga menjadi 204 pasien terdiri dari 65 pria dan 139 wanita.
Hal ini berarti, jumlah tempat tidur di Wisma Atlet yang terpakai hanya 2,58% dari kapasitas 7.894 tempat tidur.
Baca Juga: Fakta; Mereka yang Enggan Divaksin Covid-19 Abai Terhadap Prokes
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian menyebutkan sehari sebelumnya jumlah pasien 197 orang.
Namun dengan bertambahnya sebanyak 7 orang yang dirawat inap di RSDC Wisma Atlet menjadi 204 pasien.
"Hal ini menunjukan perlu peningkatan perawatan secara insentif di Wisma Atlet dan penekanan terhadap protokol kesehatan sehingga mempercepat penyembuhan pasien yang sedang dirawat sehingga dapat terjadi pengurangan jumlah yang signifikan,” kata Aris di Jakarta, Sabtu (13/11/2021), dikutp dari Investor.id (13/11/2021).
Jadi tidka heran jika ada prediksi yang menyebutkan kasus Covid-19 di Indonesia akan mengalami kenaikan pada lima hari kedepan.
Hal ini diutarakan oleh Uchok Sky Khadafi, yang memprediksi jika kasus Covid-19 akan meningkat dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada 20 November 2021.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) tersebut pada Minggu (14/11/2021) menyampaikan tanda-tanda peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.
Dirinya melihat bagaimana negara tetangga seperti Malaysia, yang menurutnya angka kasusnya mulai tinggi.
"Tanda-tandanya sudah nampak. Pertama negara tetangga, Malaysia sudah mulai tinggi jumlah yang terkena Covid-19. Kedua, masyarakat sudah mulai tak perduli dengan ancaman Covid-19," jelasnya mengutip PosKota (15/11/2021).
Uchok mengatakan, Singapura yang memiliki populasi masyarakat yang sudah divaksinasi lengkap cukup tinggi pun masih bisa mengalami lonjakan kasus atau gelombang ketiga, begitu juga dengan Malaysia.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Jangan Sembarangan Menggunting Kuku, Perhatikan 8 Hal Ini
"Melonjaknya Covid-19 di kedua negara tersebut akan berdampak ke Indonesia. Hal tersebut karena begitu gampangnya orang keluar-masuk dari kedua negara itu," ucapnya.
Untuk itu, Uchok meminta kepada pemerintah untuk menghentikan sementara kegiatan ekonomi di tempat-tempat yang bisa mengundang kerumunan.(*)
Baca Juga: Pseudogout, Radang Sendi yang Sering Dikira Asam Urat, Ini Gejalanya
Source | : | JawaPos-kasus Covid,Investor.id-kasus Covid,PosKota-kasus covid |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar