Secara umum, diskusi dengan dokter mengenai skrining kanker prostat seharusnya dimulai pada usia 40 tahun.
Prostate Specific Antigen (PSA) adalah jenis tes deteksi kanker prostat yang paling unggul digunakan.
Tes PSA mengukur level antigen spesifik prostat dalam darah.
Karena sel kanker cenderung memproduksi PSA lebih banyak, sehingga adanya lonjakan dalam level PSA seseorang mungkin menandakan adanya masalah.
Untuk tujuan pencegahan dan tindakan awal, melacak level PSA dari waktu ke waktu dapat membantu kita membedakan antara peningkatan sementara dengan peningkatan yang bertahap, namun terusmenerus.
Untuk perawatan, tergantung pada masing-masing kasus, pasien mungkin membutuhkan jenis perawatan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Kulit Wajah Bopeng Gegara Jerawat Sirna dengan Bahan Alami Ini, Buktikan
Biasanya, ahli kesehatan akan mempertimbangkan beberapa faktor dan kondisi sebelum memberikan opsi pengobatan yang terbaik, misalnya seberapa besar ukuran tumor pada pasien dan seberapa jauh tumor telah menyebar, seberapa cepat kemungkinan tumor bertumbuh, usia pasien dan seberapa sehat pasien tersebut, serta preferensi pribadi dari pasien itu sendiri.
Berbagai perawatan kanker prostat telah tersedia.
Saat ini, pasien pria dapat memperoleh akses ke berbagai jenis pengobatan kanker prostat, termasuk operasi, kemoterapi dan terapi radiasi, dan banyak lagi.
Terapi radiasi merupakan salah satu pilar utama dalam pengobatan kanker yang bekerja secara efektif untuk kanker prostat.
Radiasi yang bersifat non-surgical, teknologi dan kualitasnya berkembang secara pesat, dengan risiko efek samping yang semakin rendah semakin luas pemakaiannya dan semakin banyak diandalkan oleh para profesional di sektor kesehatan.
Baca Juga: Cegah Kanker Prostat, Pria Baiknya Hindari Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar