GridHEALTH.id - Kadar gula darah yang tinggi meningkatkan risiko penyandang diabetes mengalami komplikasi masalah kesehatan dan mengancam nyawa.
Salah satu komplikasi yang membayang-bayangi penyandang diabetes, yakni koma diabetes. Ini adalah kondisi yang membuat penyandang diabetes tidak sadarkan diri.
Baca Juga: Perubahan Gaya Hidup Selama Pandemi Covid-19 Berisiko Munculkan Penyakit Diabetes
Melansir Mayo Clinic, Rabu (17/11/2021), ketika mengalami koma diabetes, penyandang diabetes akan tetap hidup namun tidak bisa merespon suara atau jenis rangsangan yang lainnya.
Komplikasi koma diabetes ini dapat berakibat fatal jika dibiarkan tanpa penanganan apapun. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Baca Juga: 3 Komplikasi Penyakit Mata Akibat Diabetes yang Perlu Diwaspadai
Beberapa kondisi di bawah ini, menjadi penyebab utama seorang penyandang diabetes mengalami koma dalam hidupnya.
1. Ketoadiosis diabetes
Ini paling sering terjadi pada penyandang diabetes tipe 1, tetapi juga kadang dialami oleh penyandang diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional. Ketika ini terjadi, maka sel otot kekurangan energi dan tubuh akan memberikan respons dengan memecah simpanan lemak.
Proses ini kemudian membentuk asam beracun yang dikenal sebagai keton. Jika keton dan gula darah tinggi yang tidak diobati, maka dapat menyebabkan koma diabetes.
Baca Juga: Penyebab Luka pada Penyandang Diabetes Sulit Disembuhkan, Khususnya di Kaki
2. Sindrom hipersmolar diabetes
Ini merupakan kondisi, di mana kadar gula darah mencapai 600 miligram per desiliter. Gula darah yang tinggi membuat darah menjadi kental dan manis.
Jumlah gula dalam darah yang berlebih akan berpindah ke urine, memicu proses penyaringan yang menarik sebagian besar cairan tubuh. Sindrom hipersmolar diabetes ini bisa menyebabkan penyandang diabetes dehidrasi dan koma.
3. Gula darah rendah
Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah juga dapat menyebabkan koma diabetes. Diketahui, otak membutuhkan glukosa agar bekerja dengan baik. Namun karena kadar gula darahnya terlalu rendah, seseorang bisa pingsan atau bahkan koma diabetes.
Sebelum koma diabetes terjadi, biasanya penyandang diabetes akan mengalami gejala yang ditimbulkan karena kadar gula darah tinggi atau rendah.
Hiperglikemia atau gula darah tinggi, ditandai dengan sering haus dan buang air kecil, kelahan, mual muntah, napas pendek, nyeri perut, mulut yang sangat kering, serta detak jantung yang cepat.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Jangan Sembarangan Menggunting Kuku, Perhatikan 8 Hal Ini
Sedangkan untuk kadar gula darah rendah gejalanya yakni gemetar, kecemasan, kelelahan, lemah, berkeringat, lapar terus, mual, kepala pusing, sulit untuk berbicara, dan kebingungan.
Dilansir dari Diabetes.co.uk, diabetes koma bisa dicegah dengan mengetahui gejala gula darah tinggi dan rendah, rutin mengecek kadar gula darah, dan menghindari konsumsi alkohol serta olahraga berat.
Selain itu, penyandang diabetes juga perlu mewaspadai hipoglikemia pada malam hari setelah berolahraga dan melakukan tes keton jika kadar glukosa darah tinggi. (*)
Source | : | Mayo Clinic,Diabetes.co.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar