GridHEALTH.id - Menstruasi adalah pendarahan bulanan yang dialami oleh seorang wanita dan dikenal juga dengan nama datang bulan.
Ketika menstruasi, tubuh akan meluruhkan lapisan dari dinding rahim. Darah menstruasi, akan mengalir melalui leher rahim dan keluar dari tubuh lewat vagina.
Baca Juga: Dismenorea, Masalah Menstruasi yang Terjadi Pada Hari Pertama Haid
Terdapat istilah siklus mentsruasi yang merupakan siklus hormonal bulanan tubuh seorang wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Siklus ini, dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama menstruasi berikutnya.
Normalnya, siklus menstruasi berlangsung selama 21 hingga 35 hari, dengan rata-rata wanita memiliki siklus haid 28 hari.
Setiap wanita memang memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda. Namun jika siklusnya lebih dari 35 hari, maka hal tersebut harus diwaspadai.
Siklus menstruasi yang terlalu lama, menjadi salah satu masalah menstruasi dan tanda bahwa terdapat gangguan kesehatan pada tubuh.
Baca Juga: Ada Gumpalan Darah saat Haid, Apakah Berbahaya? Ini Kata Dokter
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W. Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda Jakarta mengatakan, masalah menstruasi adalah gangguan pada pola atau siklus haid.
Salah satu di antaranya adalah oligomenorea, yang menyebabkan menstruasi seorang wanita tidak teratur.
“Jadi, kita tahu siklus haid normal itu 21-35 hari rata-rata, dengan paling banyak 28 hari. Nah, kalau oligomenorea ini, siklus haidnya itu jarang. Siklus haidnya lebih dari 35 hari biasanya,” kata dokter Gorga dalam liputan khusus GridHEALTH, Rabu (10/11/2021).
Haid yang harusnya terjadi setiap bulan, tidak dialami oleh wanita dengan masalah menstruasi oligomenorea.
“Tidak setiap bulan dia mendapatkan haid. Jadi mungkin dia 40 hari atau 50 hari sekali baru haid,” jelas dokter Gorga.
Baca Juga: Jenis-jenis Masalah Menstruasi, Salah Satunya Nyeri di Perut
Dokter Gorga menjelaskan, bahwa penyebab masalah menstruasi oligomenorea ini beragam, misalnya saja gangguan kesehatan seperti PCOS dan penyakit tiroid.
“Nah ini, kita harus melihat penyebabnya apa? Biasanya sih bisa terjadi karena gangguan PCOS. Ditambah lagi dia ada gangguan tiroid, misalnya hormon tiroidnya rendah,” ujarnya.
Baca Juga: Usia Seorang Wanita Jadi Salah Satu Faktor Risiko Masalah Menstruasi
PCOS atau Polycystic ovary syndrome adalah gangguan hormonal yang sering dialami wanita pada usia subur.
Kondisi ini menyebabkan ovarium membengkak dan memproduksi kantong-kantong berisi cairan, yang membuat sel telur gagal dilepaskan secara tertatur.
Dokter Gorga juga mengungkapkan, bahwa pola hidup yang tidak sehat seperti memiliki berat badan yang berlebih (obesitas) dan stres, juga dapat menyebabkan oligomenorea.
Perawatan untuk kondisi ini bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat atau penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB.
Baca Juga: Jangan Diremehkan, Terlalu Sering Makan Fast Food Bisa Ganggu Haid
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar