Sementara itu, sejumlah penelitian menemukan kertas pembungkus makanan mengandung bisphenol A (BPA).
Diberitakan WebMD, Kurunthachalam Kannan, seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health menjelaskan, kandungan BPA pada kertas pembungkus makanan sangatlah tinggi.
Menurut Kannan, kadar BPA tinggi pada umumnya terdapat dalam kertas pembungkus makanan yang merupakan hasil daur ulang. Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.
“Saat BPA masuk ke dalam tubuh, zat tersebut dapat meniru fungsi dan struktur hormon estrogen, sehingga memengaruhi proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi, dan reproduksi,” katanya.
Harus diingat juga, penelitian yang dipimpin oleh Leah Cahill Department of Nutrition di Harvard School of Public Health dan An Pan dari National University of Singapore, Saw Swee Hock School of Public Health dilansir dari hsph.harvard.edu, mengatakan para peneliti menemukan bahwa seseorang yang mengkonsumsi makanan yang digoreng setidaknya seminggu sekali, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dan penyakit jantung.(*)
Baca Juga: Oligomenorea, Masalah Menstruasi yang Sebabkan Siklus Haid Panjang
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar