GridHEALTH.id - Hari Prematur Sedunia diperingati pada 17 November setiap tahunnya.
Peringatan ini diketahui penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan tantangan dan beban kelahiran prematur secara global.
Terlebih anak yang terlahir prematur atau preterm (terlalu dini) mungkin memiliki lebih banyak masalah kesehatan daripada bayi yang lahir tepat waktu.
Karenanya sebagai salah satu pencegahan dan penanganan yang tepat penting bagi masyarakat mengetahui faktor risiko anak lahir prematur dan tips merawatnya.
Terkait faktor risiko, rupanya terdapat 3 karakteristik yang berpotensi menyebabkan kelahiran prematur, yakni karakteristik ibu, karakteristik nutrisi, dan karakteristik kehamilan.
Demikian yang dijelaskan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K), dalam webinar Peringati Hari Prematur Sedunia, Danone SN Indonesia, Rabu (17/11/2021), yang dihadiri GridHEALTH.id.
Menurut dokter Rima pada karakteristik ibu, ini terkait usia, kebiasaan merokok, dan kondisi psikologis ibu.
Sedangkan faktor risiko berdasarkan karakteristik nutrisi terkait indeks massa tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, kebiasaan makan, kebiasaan minum kopi, dan konsumsi suplementasi.
Serta faktor risiko berdasarkan karakteristik kehamilan meliputi riwayat persalinan, riwayat memiliki anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, dan riwayat pemeriksaan USG.
Baca Juga: Sukses Ikut Program Bayi Tabung, Ibu Meninggal Saat Melahirkan 4 Anak Kembarnya
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar