GridHEALTH.id - Telur asin yang biasanya berasal dari telur bebek, adalah telur kesukaan sejuta umat di Indonesia.
Harganya murah, rasanya enak, pas sekali dijadikan lauk dengan nasi panas.
Tapi tahu kah, telur asin menurut Kalpana Bhaskaran dari Nutrition Research and Head of Glycemic Index Research Unit di Temasek Polytechnic’s School of Applied Science, bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Karena telur asin tinggi kolesterol, melebihi jumlah yang direkomendasikan setiap harinya yaitu 300 miligram.
Dalam sebutir telur asin bisa terkandung 300-600 miligram kolesterol, tergantung dari proses pembuatannya.
Baca Juga: Bolehkah Langsung Minum Paracetamol Setelah Vaksin Covid-19? Ini Jawabannya
Baca Juga: 7 Gejala Dini Diabetes yang Jarang Disadari, Salah Satunya Kelaparan
Selain itu, telur asin tinggi natrium. Padahal, WHO (World Health Organization) atau Lembaga Kesehatan Dunia menyarankan asupan garam hanya 5 gram (setara dengan natrium 2.000 miligram) per hari.
Konsumsi garam di atas batas yang diperbolehkan dapat berkontribusi pada munculnya tekanan darah tinggi serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Untuk diketahui, natrium adalah suatu zat berupa elektrolit sekaligus mineral.
Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, menjaga kadar air di dalam dan di luar sel tubuh, serta penunjang kerja otot dan saraf.
Jarang sekali seseorang bisa mengalami kekurangan natrium, kecuali bagi pengidap diare, kekurangan gizi, dan gagal jantung.
Baca Juga: Efektivitas Booster Vaksin dan Efek Samping yang Bisa Terjadi
Sebaliknya, terlalu banyak natrium jelas tidak baik bagi kesehatan karena banyak penyakit berat yang mengintai apabila tubuh kamu kelebihan natrium.
Untuk menghindari kemungkinan hipertensi atau tekanan darah tinggi, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan asin, termasuk telur asin, secara bijak.
Sebuah studi ilmiah membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi garam berlebihan mempunyai risiko lebih tinggi untuk mati karena serangan jantung.(*)
Baca Juga: Mengapa Haid Ibu Menyusui Tidak Teratur? Inilah Penyebabnya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar