Pijat bayi, lanjut dr. Ria, merupakan rangsangan/ stimulasi taktil kinestetik, yang disertai dengan rangsangan komunikasi verbal dan perwujudan rasa cinta kasih orangtua terhadap anak.
Stimulasi pijat sering pula disebut dengan beberapa istilah lain, yaitu; stimulasi sentuh, pijat bayi, baby massage, infant massage, dan lainnya.
Untuk pijat bayi, tidak sama dengan pijat tukang pijat, pijat orang dewasa.
Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (TKPS IDAI) mengembangkan peran pijat sebagai bentuk stimulasi pada bayi yang terdiri dari kombinasi raba (taktil) dan gerak (kinestetik).
Asal tahu saja, pemberian stimulasi taktil kinestetik (STK) sedini mungkin sejak lahir baik pada bayi cukup bulan maupun kurang bulan (prematur) dapat merangsang reseptor kulit, memengaruhi perubahan sel-sel otak, perilaku adaptasi, meningkatkan interaksi dan pertalian bayi dengan ibu, berat badan, menurunkan stres, dan pada akhirnya menyebabkan tercapainya perkembangan optimal sesuai usia.
Kita tahu, tiga tahun pertama kehidupan atau “zero to three” adalah periode kritis pertumbuhan dan perkembangan, yang ditandai dengan plastisitas atau pertumbuhan sel otak dalam waktu singkat, cepat.
Saat itu otak bayi peka terhadap stimulus dan pengalaman. Otak bayi fleksibel mengambil alih fungsi sel di sekitarnya dengan membentuk sinaps-sinaps, yang akan memengaruhi periode tumbuh kembang selanjutnya.
Pijat Untuk Bayi
Stimulasi pijat pada bayi cukup bulan atau bayi prematur yang telah stabil dapat dilakukan kapanpun saat orangtua ingin mulai, setiap hari.
Baca Juga: Seperti Ini Cara Kompres Demam yang Benar, Bukan Seperti yang Sering Dilakukan
Source | : | Primaya Evasari Hospital |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar