Hal ini dikarenakan varian Delta Plus memiliki mutasi lain, yang juga terlihat pada varian Betta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan dan Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil.
Itulah sebabnya mengapa ada penyematan kata plus di belakang nama varian Delta.
"Disebut plus karena memiliki mutasi lain, yang juga terlihat pada varian Beta dan gamma, yang berpotensi juga berdampak pada pembunuhan antibodi virus. Jadi ada sedikit kekhawatiran bahwa strain ini mungkin menjadi lebih mematikan karena resisten terhadap vaksin dan obat," kata Soumya, dikutip dari Kompas.com (28/7/2021).
Kabar baiknya, menurut Soumya, kasus varian Delta Plus masih sangat jarang ditemukan, bahkan secara global.
Baca Juga: Meningitis Akibat Jamur, Kejadiannya Langka Tetapi Bisa Mematikan
Varian Delta Segera Lenyap
Lebih menggembirakan lagi, Covid-19 varian Delta dilaporkan akan segera menghilang.
Sebuah laporan di Jepang hanya mencatat 140 kasus virus setiap hari. Padahal 3 bulan lalu, varian ini begitu menyebar.
Sebuah laporan dari The Mirror menyebutkan bahwa menurut para ilmuwan, varian Delta dari Covid-19 dapat bermutasi menjadi punah atau hilang dan telah terjadi di Jepang.
Padahal Agustus 2021, kasus Covid-19 memuncak sekitar 23.000 setiap hari.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Bisa Mengendalikan Diabetes, Indeks Glikemik Rendah
Source | : | Kompas.com,Manado Post - varian delta |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar