Hal itu terjadi dikarenakan tubuh kita tidak siap menghadapi perubahan cuaca. Karena bagaimana pun, tubuh kita memiliki thermostat.
“Jadi, kalau sewaktu-waktu panas kemudian dingin, nah ini akan memengaruhi daya tahan tubuh kita,” papar Profesor Ari.
Terlebih, bagi orang-orang yang memiliki riwayat alergi, daya tahan tubuhnya akan sangat terpengaruh saat musim ini.
“Jadi jelas, kondisi sekarang ini adalah kondisi yang tidak kondusif, kalau kita tidak siap-siap menghadapi ini,” tegasnya.
Hakl senada pun ditegaskan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD.,.
Menurutnya, melansir Suara.com (16/9/2021) memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan kalau hujan memudahkan penyebaran virus corona.
Salah satunya penelitian Chinese Academy of Medical Sciences yang menemukan virus SARS COV-2 lebih mudah menyebar pada kadar kelembaban 75 persen.
Hasil serupa ditunjukkan dari penelitian Alan Evangelista, seorang profesor mikrobiologi dari rumah sakit St. Christopher di Philadelphia.
Source | : | liputan6.com,suara.com,Fk.ui.ac.id - musim hujan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar