GridHEALTH.id - Setiap wanita akan mengalami menopause dan tidak perlu ditakutkan, karena bukan merupakan penyakit yang berbahaya, melainkan kondisi alamiah.
Menopause merupakan fase di mana siklus menstruasi yang biasanya terjadi setiap bulan, telah berakhir.
Baca Juga: Bisakah Wanita Hamil Selama Fase Pra Menopause? Ini Kata Dokter
Terjadinya menopause pada seorang wanita, berkaitan dengan usia mereka. Seiring bertambahnya usia, organ reproduksi wanita fungsinya mulai mengalami penurunan.
Umumnya, menopause dialami oleh wanita ketika mereka berusia di atas 45 tahun sampai sekitar 55 tahun.
Baca Juga: Inilah Penyebab Wanita Kepanasan di Area Wajah Saat Menopause
Sama seperti ketika mendapatkan menstruasi pertama, berkahirnya siklus menstruasi ini juga menyebabkan sejumlah perubahan pada tubuh seorang wanita.
Terdapat sejumlah gejala yang dialami, selama masa transisi menuju menopause atau fase pra menopause.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dr Rizka Yurianda, Sp.OG (K) FER dari RSIA Bunda Jakarta mengatakan, wanita yang mengalami menopause tidak akan menstruasi selama satu tahun penuh.
Selain itu, dokter Rizka juga membagi gejala menopause menjadi tiga jenis, yakni somatik, vasomotor, dan psikis.
“(Gejala) somatik yang paling sering kita dengar itu, nyeri-nyeri di badan, persendian, lesu, vagina kering, jantung berdebar, keriput, gatal di area vagina, kemudian ada juga bloating, pencernaan rasanya tidak enak, makan selalu kayak kembung,” kata dokter Rizka kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Menopause Dialami Wanita di Atas 45 Tahun, Ini Penyebab dan Tanda-tandanya
Salah satu gejala somatik yang paling cukup sering terjadi dan dikeluhkan adalah rambut yang mengalami kerontokan.
Dokter Rizka mengatakan, bahwa kerontokan rambut selama menopause memang mungkin saja terjadi.
Rambut rontok selama menopause menurut dokter Rizka, memiliki keterkaitan dengan menurunnya produksi hormon estrogren di ovarium.
“Hormon estrogen, hormon wanita ini sangat penting untuk mengatur seluruh bagian tubuh wanita, mengalir lewat darah. Karena melalui aliran darah, tentunya semua organ tubuh terlewati,” kata dokter Rizka.
Baca Juga: Mengapa Haid Ibu Menyusui Tidak Teratur? Inilah Penyebabnya
Target dari hormon estrogen ini pun hampir meliputi seluruh anggota tubuh, mulai dari kulit, tulang, termasuk gigi dan rambut.
“Dengan berkurangnya hormon estrogen, ada istilah namanya atrofi, atrofi adalah penyusutan dari sel. Sel folikel rambut juga ikut menyusut, kemudian sel kulit juga menyusut, sehingga menjadi keriput,” jelas dokter Rizka.
Dia menjelaskan, atrofi juga mempengaruhi kulit menjadi lebih kering. Sehingga folikel rambut mengecil dan mudah rontok.
“Kalau ditambah dengan perawatan yang kurang, pengaruh genetik, atau kurang vitamin D, akan membuat tingkat kerontokan berbeda-beda setiap wanita. Tapi memang (menopause) memicu kerontokan, hingga 60 persen sampai 70 persen,” pungkasnya.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar