Sebagian besar wanita yang diteliti, 98,6% mengonsumsi kurang dari jumlah vitamin A yang diidentifikasi berpotensi berbahaya.
Vitamin A, ketika dikonsumsi selama kehamilan, sangat membantu dalam diferensiasi sel dan merupakan nutrisi penting dalam perkembangan bayi.
Tetapi Dr. Rothman mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa survei nasional telah menunjukkan bahwa 2 hingga 5% wanita usia subur mengonsumsi lebih dari 10.000 unit internasional setiap hari.
Temuan tersebut, yang dipublikasikan pada 23 November 2017 di The New England Journal of Medicine, dirilis kemarin karena pentingnya kesehatan masyarakat.
Para peneliti mendesak wanita untuk menghindari mengonsumsi suplemen yang melebihi 4.000 hingga 8.000 unit internasional setiap hari, jumlah yang sekarang biasa ditemukan dalam multivitamin prenatal. Mereka membuat rekomendasi serupa untuk wanita yang mungkin hamil.
Karena vitamin A disimpan dalam tubuh untuk waktu yang lama, wanita yang mengonsumsi vitamin A dalam jumlah besar bahkan selama bulan-bulan sebelum hamil dapat menempatkan bayi mereka pada risiko malformasi, para peneliti menyarankan.
Baca Juga: Folikulitis, Penyebab Rambut Rontok Karena Infeksi Bakteri di Kepala
Baca Juga: Mau Kumpul di Saat Natal dan Tahun Baru, Hindari Pesta Indoor
Selain suplemen, vitamin A ditemukan di sebagian besar makanan hewani, dan terutama dalam jumlah besar di hati.
Source | : | New York Times,New England Journal of Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar