GridHEALTH.id - Hanya dalam sepekan, varian omicron telah membuat kondisi pandemi mengkhawatirkan.
Varian baru ini diperkirakan memiliki hampir tiga kali lipat bahkan lebih jumlah mutasi dibandingkan varian Delta.
Varian omicron menyebar lebih mudah dan berpotensi menurunkan fungsi respons imunitas tubuh.
Karena varian Omicron, penurunan kekebalan parsial dapat terjadi. Akan tetapi, vaksin dan terutama dosis penguat (booster) dapat bermanfaat untuk memberikan tingkat antibodi dan perlindungan silang, terutama terhadap penyakit parah.
"Bagaimana kita mengatasi omicron? Dapatkan vaksin booster jika Anda sudah divaksinasi," kata Penasihat Covid-19 untuk Gedung Putih Dr Anthony Fauci dalam konferensi pers Gedung Putih, dilansir Best Life Online, Rabu (1/12).
Inggris Gerak Cepat untuk Omicron
Sementara itu Inggris telah menyatakan siaga tinggi setelah kasus varian baru yang berasal dari Afrika Selatan itu terdeteksi.
Baca Juga: Nekrobiosis Lipoidika, Tanda Kelainan Kulit Pada Penyandang Diabetes
Karenanya pemerintah Inggris langsung melakukan upaya khusus sebagai pencegahan.
Di Inggris vaksinasi booster diperluas untuk semua orang dewasa di atas 18 tahun.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan orang-orang dari varian ini.
"Vaksin yang digunakan di Inggris dan secara global telah dirancang untuk melawan jenis liar (virus corona) namun tidak direkayasa untuk varian baru," ujar Profesor Wei Shen Lim, Ketua Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Inggris, dikutip dari laman Express (30/11/2021).
Baca Juga: Gejala Awal Penyakit Infeksi HIV/AIDS, Ini Yang Jadi Ciri Khas
Profesor Lim menambahkan, semakin besar 'ketidakcocokan' antara vaksin dan varian Omicron, maka akan meningkatkan kemungkinan lolosnya kekebalan. Sehingga seseorang bisa mudha terinfeksi dan tingkat keparahan menjadi tinggi.
Untuk itu, di Inggris Profesor Lim memberi peringkat tiga vaksin utama yang saat ini digunakan di Inggris, untuk mengukur kemampuannya dalam meningkatkan respons kekebalan tubuh.
"Pfizer dan Moderna memberikan perlindungan lebih dari vaksin AstraZeneca. Meski vaksin ini masih memberikan perlindungan yang substansial tetapi belum menyamai dua vaksin lainnya," papar Prof. Lim.
Prof. Lim pun mengatakan peningkatan vaksin ini memberikan respons imun yang sangat kuat dan ada peningkatan bertahap dalam respons imun.
Baca Juga: Tiga Langkah Penanganan Ulkus Diabetikum Pada Penyandang Diabetes
Untuk itu National Health Service (NHS) kemudian menyebarkan saran yang telah diberikan oleh Prof Lim.
NHS menyarankan, vaksin Pfizer harus diberikan untuk dosis booster, terlepas dari jenis vaksin yang telah diterima untuk dosis pertama dan kedua.
Hasil uji klinis juga menunjukkan, vaksin Pfizer dapat ditoleransi dengan baik dan memberikan respons booster yang kuat.
Syarat Mendapatkan Vaksin Dosis ke 3 untuk Omicron di Indonesia
Di Indonesia sendiri, Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, pemerintah tengah mempertimbangkan memberikan vaksin booster untuk menangkal varian Omicron.
Menurut Wiku, jika nanti pemerintah resmi memberikan vaksin dosis ketiga, masyarakat yang menerimanya sudah harus menyelesaikan vaksin dosis pertama dan kedua.
"Dosis satu dan dua, (vaksinasi) lengkap harus dilakukan. Setelah itu diukur, jika tingkat imunitasnya masih ada, maka tidak perlu dosis ketiga. Tapi kalau imunitasnya sudah menurun, baru kita ke dosis tiga. Pastikan dulu dosis satu dan dua sudah terpenuhi," kata Wiku seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/12/2021).
Baca Juga: Heboh Warga Thailand Makan Ikan Hidup Mentah-mentah, Ini Risikonya
Ia menyampaikan, vaksinasi hanyalah 1 dari 3 upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran varian Omicron.(*)
Baca Juga: Heboh Warga Thailand Makan Ikan Hidup Mentah-mentah, Ini Risikonya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar