GridHEALTH.id - Selebgram Laura Anna mengalami kelumpuhan setelah terlibat dalam kecelakaan mobil bersama mantan pacaranya, Gaga Muhammad.
Kecelakaan tersebut terjadi pada 8 Desember 2019 lalu, ketika Gaga mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Mencari keadilan, pemilik nama lengkap Edelenyi Laura Anna mengajukan gugatan. Pada Kamis (2/12/2021) sidang pertama untuk kasus digelar di pengadilan.
Tak hanya pengguna media sosial, sejumlah selebritis pun memberikan dukungan kepada Laura Anna dengan menggunakan tagar #JusticeforLaura.
Akibat kejadian ini, Laura Anna diketahui mengalami spinal cord injury. Hal tersebut dapat dilihat dari keterangan di akun Instagramnya.
Baca Juga: Inilah Cara Dari WHO Supaya Penyebaran Varian Omicron Bisa Dicegah
Apa yang dimaksud dengan spinal cord injury? Melansir laman WHO, Jumat (3/12/2021), ini merupakan kerusakan pada sumsum tulang belakang akibat trauma atau penyakit degenerasi.
Sekitar 90% kasus ini disebabkan karena trauma misalnya kecelakaan mobil, seperti yang dialami oleh Laura Anna.
Baik disebabkan oleh kejadian tertentu atau penyakit, cedera tulang belakang dapat menyebabkan kerusakan pada sebagain ataupun seluruh otot dan saraf di bawah lokasi cedera.
Cedera pada dada atau punggung bawah, akan berpengaruh pada batang tubuh, seperti kaki, kotrol usus dan kandung kemih, serta fungsi seksual.
Baca Juga: Gejala dan Risiko Varian Omicron Jika Sudah Divaksin Covid-19 Seperti Ini
Sedangkan jika kondisi ini terjadi di leher, maka mempengaruhi gerakan lengan hingga berdampak pada kemampuan untuk bernapas.
Gejala Spinal Cord Injury Pasca Kecelakaan
Gejala dari spinal cord injury setelah kecelakaan meliputi nyeri punggung yang ekstrem atau didaerah cedera (leher dan kepala), kelemahan; inkoordinasi; atau kelumpuhan, dan mati rasa.
Baca Juga: 6 Penyebab Mata Sakit Saat Berkedip, Mulai dari Ringan hingga Berat
Seseorang yang mengalami cedera juga tidak bisa mengontrol kandung kemih, sulit berjalan, gangguan pernapasan, dan leher atau punggung bengkok.
Kondisi spinal cord injury yang dialami oleh Laura Anna, diketahui tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga mental dan sosial.
Melansir Mayo Clinic, Jumat (3/12/2021), perawatan spinal cord injury berfokus pada pencegahan cedera lebih lanjut dan memberdayakan orang-orang yang mengalami cedera untuk bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Baca Juga: Melahirkan Dengan BPJS Kesehatan Ternyata Mudah, Ini Panduannya
Setelah mengalami kecelakaan, pasien biasanya akan mendapatkan perawatan seperti pemberian obat-obatan yang dilakukan melalui infus, penggunaan soft neck colar (penyangga leher), hingga pembedahan untuk menghilangkan tulang yang retak dan menekan tulang belakang.
Baca Juga: Fakta, Pengobatan Virus Nipah Sebatas Perawatan Suportif Karena Belum Ada Obatnya
Jika kondisi awal sudah stabil, dokter akan mengalihkan perawatan untuk mencegah masalah sekunder yang bisa saja terjadi, seperti deconditioning, kontraktur otot, ulkus decubitus, masalah usus dan kandung kemih, infeksi pernapasan, dan pembekuan darah.
Pada tahap pemulihan, seseorang yang mengalami kondisi ini akan menjalani terapi fisik, okupasi, fisioterapi, hingga bertemu dengan psikolog.(*)
Source | : | Mayo Clinic,WHO |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar