Alex Sigal mengatakan ini merupakan kabar baik, mengingat Omicron memiliki sifat mutasi yang dikhawatirkan akan membuat jenis vaksin yang sudah ada tidak efektif.
“Ini bukan varian yang benar-benar lolos (dari perlindungan vaksin). Iya memang lolos. Benar buruk. Tapi menurut saya ada cara untuk menghadapinya,” ujarnya.
Baca Juga: Fakta Terapi Plasma Konvalesen Tidak Membantu Kesembuhan Pasien Covid-19, WHO Tidak Merekomendasikan
Dalam tes lab ini, ia bersama timnya menggunakan sel paru-paru. Darah dari enam orang sukarelawan yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksin, mampu menetralisir virus.
Dari manuskrip disebutkan, terjadi penurunan 41 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir terhadap varian Omicron.
Tes ini belum dilakukan terhadap orang-orang yang telah mendapatkan booster, karena belum tersedia di Afrika Selatan.
WHO Himbau Masyarakat Tidak Panik
Baca Juga: Teka Teki Prediksi Ahli Gelombang 3 Pandemi Covid-19 Indonesia
Source | : | CNN,WHO |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar