- Pembedahan di daerah panggul, termasuk operasi caesar (“C-section”).
- Genetika, beberapa orang dilahirkan dengan risiko lebih tinggi daripada yang lain untuk mengembangkan kelemahan pada jaringan yang menopang otot-otot dasar panggul.
- Proses penuaan alami, otot-otot dasar panggul serta otot-otot di rektum dan anus, secara alami melemah seiring bertambahnya usia. Hilangnya estrogen juga melemahkan otot-otot di daerah ini.
- Sering bersin, batuk, tertawa.
- Latihan (terutama melompat, berlari, dan latihan 'menggelegar' lainnya; angkat beban berat); dan olahraga kontak.
Otot dasar panggul adalah sekelompok otot yang membentuk 'sling atau tempat tidur gantung' kecil yang membentang di antara tulang kemaluan di depan tubuh hingga tulang ekor (ujung tulang belakang) di belakang.
Baca Juga: Mengenal Sindrom HELLP, Komplikasi Kehamilan Dampak Preeklamsia
Baca Juga: Mencegah Candida Auris, Superbug Resisten Antibiotik yang Jadi Ancaman Global
Menemukan otot dasar panggul cukup sederhana. Coba hentikan aliran urin saat sedang duduk di toilet. Lakukan ini hanya sampai mengetahui bagaimana rasanya (jika tidak, penghentian dan mulainya aliran urin ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya).
Source | : | nakita.grid.id,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar