Pada botulisme bawaan makanan, gejala umumnya mulai 18 hingga 36 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Baca Juga: Alergi Antibiotik Bisa Bahayakan Nyawa, Ini Jenis Alergi Lainnya
Baca Juga: Lansia Lebih Berisiko Mengalami Infeksi Setelah Pembedahan, Ini Gejalanya
Dokter akan memeriksa untuk mengetahui penyebab gejala. Namun, petunjuk ini biasanya tidak cukup bagi dokter untuk mendiagnosis karena beberapa gejala botulisme juga terjadi dengan penyakit lain, seperti sindrom Guillain-Barré, meningitis, miastenia gravis, dan stroke – dan bahkan overdosis opioid.
Diperlukan tes lanjutan seperti pemindaian otak, pemeriksaan cairan tulang belakang, tes fungsi saraf dan otot (studi konduksi saraf dan elektromiografi) dan tes tensilon untuk miastenia gravis.
Jika tes ini tidak menunjukkan apa yang membuat pasien sakit, dokter mungkin memerintahkan tes laboratorium untuk mencari toksin atau bakteri yang menyebabkan botulisme.
Tes laboratorium ini adalah satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah kita menderita botulisme.
Mungkin perlu beberapa hari untuk mendapatkan hasil tes dari laboratorium. Jika dokter mencurigai adanya botulisme, maka pasien harus segera mendapat perawatan. (*)
Source | : | Center for Disease Control and Prevention,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar