GridHEALTH.id - Kemajuan teknologi memiliki manfaat untuk mempermudah kehidupan masyarakat di zaman modern seperti saat ini.
Di tengah pandemi ini, Korea Selatan berencana untuk melakukan uji coba melacak orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dengan menggunakan alat pengenal wajah atau artificial intelligence (AI).
Alat pengenal wajah dan ribuan kamera akan dipasang untuk melacak pergerakan orang-orang yang terpapar Covid-19.
Uji coba ini hanya akan dilakukan di salah satu kota di Negeri Gingseng tersebut, yakni Buncheon, wilayah dengan jumlah penduduk yang banyak dan berada di pinggiran Seoul.
Pejabat kota setempat mengatakan, uji coba pelacakan orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dengan menggunakan AI, akan berlangsung pada Januari 2022 mendatang.
Baca Juga: Pria di Selandia Baru Disuntik Vaksin Covid-19 10 Kali Sehari, Apa Risikonya?
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (14/12/2021), ini diketahui merupakan proyek yang didanai secara nasional.
Bagaimana cara kerjanya?
Nantinya sistem pengenalan wajah ini, akan mengumpulkan lebih dari 10.820 rekaman dari kamera CCTV dan melacak pergerakan orang yang terinfeksi Covid-19.
Tak hanya itu, orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 juga akan terlacak.
Kepatuhan masyarakat dalam penggunaan masker juga akan terdata.
Baca Juga: Dilaporkan, Orang Pertama Meninggal Karena Varian Omicron di Inggris
Pejabat daerah setempat mengatakan, dengan adanya sistem AI ini, dapat membantu para petugas untuk melacak penyebaran infeksi Covid-19.
Pasalnya selama ini, mereka harus bekerja keras melakukan pelacakan di kota yang jumlah penduduknya mencapai 800.000 orang.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dari Bahan Tidak Aktif Lebih Mampu Menangkal Omicron, Kata Ahli
Dengan mengandalkan alat pengenalan wajah, pekerjaan para petugas pun menjadi lebih efisien dan hasilnya akurat.
Sebelum perencanaan tracing menggunakan AI, Korea Selatan sudah memiliki sistem pelacakan melalui catatan kartu kredit, data lokasi ponsel, dan rekaman CCTV.
Akan tetapi, sistem tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasilnya.
Sehingga para petugas harus bekerja 24 jam, melacak dan menghubungi orang yang berisiko terpapar Covid-19.
Walikota Buncheon Jang Deog-cheon menyebutkan, melakukan pelacakan dengan mengandalkan sistem pengenalan wajah, membuat penulusuran lebih cepat.
Sistem ini juga dirancang untuk menghindari jawaban bohong yang sering diberikan oleh pasien Covid-19.
Baca Juga: Gejala Varian Omicron Ini Tidak Biasa,Munculnya Pada Malam Hari
“Terkadang membutuhkan beberapa waktu untuk menganalisis potongan rekaman CCTV. Menggunakan teknologi pengenalan wajah akan mempercepat penelusuran,” tulisnya di Twitter.
Melansir laman Covid19.go.id, Selasa (14/12/2021), tracing Covid-19 dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang sudah melakukan kotak dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
Ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat dan biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan dan elemen masyarakat.
Source | : | Al Jazeera,Covid19.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar