GridHEALTH.id - Ternyata ada alasan tersendiri kenapa selama ini orang gemuk banyak yang jadi korban virus Covid-19.
Hal itu seperti diungkap sebuah penelitian terbaru yang diposting ke database pracetak bioRxiv pada 25 Oktober 2021 lalu.
Dilansir dari nytimes.com (8/12/2021), para ilmuwan bereksperimen dengan jaringan lemak yang diperoleh dari operasi bariatrik.
Ini dilakukan untuk melihat apakah jaringan tersebut dapat terinfeksi oleh virus Covid-19 atau tidak.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa sel-sel lemak, yang dikenal sebagai adiposit, dapat terinfeksi dan mengembangkan tingkat peradangan yang rendah.
Mereka juga menemukan bahwa sel-sel kekebalan yang ditempatkan di dalam jaringan lemak, yang disebut makrofag, terinfeksi dan memicu respons peradangan yang jauh lebih intens.
Sama seperti HIV dan influenza virus Covid-19 secara teoritis dapat menjadikan lemak sebagai reservoir bagi virusnya.
Sehingga mereka bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh.
Penjelasan Ilmiah Ahli
Kepada Times, beberapa peneliti memberikan penjelasannya.
Pertama, seorang ilmuwan yang mempelajari sel-sel lemak di UT Southwestern Medical Center di Dallas, Philipp Scherer.
Baca Juga: Jangan Pernah Memberikan Madu Pada Bayi, Bahaya Botulisme Mengancam
Ia mengatakan jika virus Covid-19 dapat menginfeksi sel-sel lemak secara langsung.
Hal itu terlihat dari banyaknya orang gemuk yang mengalami gejala parah, memerlukan rawat inap dan meninggal karena Covid-19 sejak awal pandemi.
Lemak yang dapat meningkatkan risiko keburukan ini pun dijelaskan oleh sejumlah teori.
Seperti kelebihan lemak di perut yang bisa membatasi aliran udara di paru-paru bagi pasien Covid-19.
Baca Juga: Krisis Ekonomi Karena Pandemi Covid-19, Indonesia Perlu 3 Tahun Lebih Bisa Kembali Bangkit
Selain itu, darah orang gemuk juga disebut cenderung lebih mudah menggumpal daripada mereka yang memiliki kadar lemak lebih rendah.
Hal ini menjadi masalah besar lainnya dalam konteks Covid-19, yang dapat memicu pembekuan darah yang ekstensif.
Sementara semua faktor tersebut dapat memperburuk hasil Covid-19 untuk orang dengan obesitas.
Penulis senior Dr. Catherine Blish, seorang ahli imunologi translasi dan profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford mengatakan, sekarang ada bukti baru bahwa virus Covid-19 menginfeksi sel-sel lemak secara langsung.
"Kondisi ini bisa meningkatkan risiko infeksi parah. Kami melihat sitokin inflamasi yang saya lihat dalam darah pasien diproduksi sebagai respons terhadap infeksi jaringan tersebut," kata Dr Blish.(*)
Source | : | Nytimes.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar