GridHEALTH.id - Jamu adalah ramuan herbal dari campuran beberapa tanaman obat, dibuat bubuk, atau dibuat cairan.
Orang Indonesia sudah akrab dengan jamu, sebab sudah dikenal dan diakui khasiatnya untuk kesehatan juga vitalitas.
Efek jamu pun selain sudah teruji oleh waktu, juga teruji melalui berbagai proses penelitian dari instansi akademis yang bergerak dalam bidang farmasi.
Jadi jamu sejatinya obat tradisional, atau disebut juga obat / ramuan herbal, yang aman dikonsumsi, selama dosis dan cara minum juga membuatnya tepat.
Tapi jamu yang kita konsumsi baiknya sudah terbukti teruji secara klinis.
Ini harus menjadi catatan serius, sebab banyak oknum tidak bertanggung jawab yang membuat minuman berkedok jamu, yang mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Kandungan Steroid dan Obat Kimia pada Jamu
Baca Juga: Step by Step, Begini Cara Tepat Dalam Mengobati Luka Diabetes
Salah satu bahan yang berbahaya adalah kandungan steroid yang merupakan obat poten anti radang.
Kandungan steroid dalam jamu akan memberikan sensasi bebas nyeri dan mengurangi peradangan yang terjadi.
Jadi, bisa saja keluhan nyeri sendi hilang setelah meminum jamu yang mengandung steroid.
Tapi masalahnya, penggunaan steroid dalam jangka panjang memiliki dampak kesehatan yang buruk.
Seorang yang menggunakan steroid dengan tidak tepat dapat mengalami efek samping negatif. Salah satu dampak kesehatan yang ditakutkan adalah perdarahan saluran cerna.
Perlukaan saluran cerna biasanya terjadi pada daerah lambung, dimana terdapat luka pada lambung dan menyebabkan perdarahan.
Baca Juga: Gejala dan Obat Kudis, Penyakit Infeksi Kulit Akibat Tungau Betina
Jika tidak ditangani dengan baik, perdarahan dapat memburuk dan mengancam nyawa.
Selain itu, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr. Soetomo, dr. Decsa Medika Hertanto memberi penjelasan terkait bahaya minum jamu sembarangan.
“Ada kasus yang sering terjadi nih, pria usia 35 tahun, masih muda, pekerjaan adalah salesman. Setiap hari selalu capek dan pegal-pegal,” ungkapnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini menceritakan dalam kasus tersebut, para pria setiap hari minum jamu pegal linu untuk mengatasinya. Bahkan bisa sampai empat tahun.
“Tiap mnum langsung hilang pegalnya. Kemasannya tidak ada ijin edar BPOM,” ujarnya, yang diunggah di Instagram @dokterdecsa (14/12/2021).
Baca Juga: Diare Berulang Pada Penyandang Diabetes, Begini Cara Mengatasinya
View this post on Instagram
Baca Juga: Belajar Mengendalikan Emosi Negatif yang Dapat Memicu Stroke
Kemudian, Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini mengatakan setelah sekian lama, akhirnya kontrol ke rumah sakit karena keluhan lemas, mual, dan muntah.
“Gak ada riwayat sakit apa-apa katanya. Waktu dicek laboratorium sudah gagal ginjal stadium lima,” paparnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam mengimbau agar masyarakat selalu melihat izin edar dari BPOM terkait jamu pegal linu.
Pasalnya, banyak jamu beredar tanpa izin BPOM.
“Banyak juga yang ditambahkan obat golongan steroid dan obat nyeri. Karena sesuai aturan jamu tidak boleh ditambah bahan kimia obat. Selain itu, lihat aturan pakai,” jelasnya.
Penyebab Jamu Bisa Bahayakan Kesehatan
Mengapa saat ini banyak yang mengatakan bahwa jamu justru membahayakan kesehatan?
Baca Juga: Jerawat Batu Muncul Karena Infeksi, Ini Pengobatan Untuk Mengatasinya
Beberapa penyebab utamanya adalah, seperti dilansir dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI):
1. Oplosan. Oknum produsen jamu sengaja mencampur produknya dengan zat yang tergolong dalam kategori obat-obatan.
2. Ijin. Produsen jamu Indonesia masih jarang memiliki ijin atau standar produksi yang baik.
3. Palsu. Sangat banyak beredar di pasaran jamu yang lebih berbahaya daripada oplosan yaitu jamu yang benar-benar palsu.
4. Overdosis. Masyarakat masih menganggap ramuan herbal atau obat alami tidak memiliki efek samping sehingga dikonsumsi secara bebas.
Baca Juga: Covid-19 Membuat Lebih Dari 500 Juta Orang Jadi Miskin, PBB
5. Kontraindikasi. Jamu berpotensi bereaksi terhadap obat kimia apabila kombinasinya tidak tepat.
6. Kebutuhan cairan tubuh yang tidak terpenuhi dapat mengganggu kinerja organ penyaring darah dan racun seperti ginjal dan hati.
Agar terhindar dari jamu yang membahayakan juga merugikan, berikut tipsnya;
– Masyarakat yang ingin menggunakan obat herbal sebaiknya berkonsultasi kepada dokter atau tenaga medis lain.
– Tidak ada obat herbal yang 100% aman untuk dikonsumsi.
– Orang yang telah divonis memiliki penyakit ginjal, tidak disarankan minum jamu karena berpotensi meningkatkan risikonya.
– Jangan sembarang memilih jamu, sebaiknya belilah jamu yang produknya telah lulus BPOM.
– Buatlah jamu sendiri. Dengan menggunakan berbagai bahan alami, jamu home made akan jauh lebih aman karena dapat dipastikan tidak mengandung pengawet, tambahan zat kimia, dan higienis.
– Selalu penuhi kebutuhan cairan harian tubuh.(*)
Baca Juga: Puting Payudara Masuk atau Inverted Nipples, Tanda Kanker Payudara?
Source | : | APKI,IG Dokter Decsa |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar