GridHEALTH.id - Indonesia patut banga, alta yang selama ini import dan harganya cukup mahal, kini bisa dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri berkat temuan anak bangsa dari Intitute Pertanian Bogor (IPB).
Untuk diketahui, evaluasi keberhasilan vaksinasi dapat dilakukan dengan memeriksa kualitas dan kuantitas antibodi yang dihasilkan.
Sayangnya kit tes antibodi COVID-19 saat ini masih mengandalkan produk impor yang harganya relatif mahal.
Kemandirian bangsa diperlukan dalam mengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan mengevaluasi antibodi COVID-19 yang praktis, berkualitas, tepat dan ekonomis.
Nah, para ilmuan dan peneliti dari IPB, tepatnya Peneliti dari Pusat Studi Hewan Primata (PASC) Institute for Research and Community Service (IoRCS) IPB University, telah berhasil membuat kit antibodi COVID-19 berbasis ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay).
Kit antibodi tersebut diberinama dengan "Kit ELISA IPB, Antibodi COVID-19".
Inovasi IPB University dilatarbelakangi oleh peningkatan kewaspadaan dalam mengatasi penyakit COVID-19 melalui vaksinasi, mengingat pandemi yang telah merenggut jutaan nyawa ini diyakini dapat dikendalikan secara efektif melalui vaksin.
Baca Juga: Lingkar Perut Cermin Penyakit Diabetes Jika Ukurannya Melebihi Batas Berikut Ini
Karenanya evaluasi keberhasilan vaksinasi mutlak diperlukan agar kepastian perlindungan terjamin.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti dari PASC IoRCS IPB University, drh. Huda S Darusman, PhD dan Tim Peneliti PSSP IoRCS IPB University merancang kit pemeriksaan COVID-19 berbasis teknik ELISA dengan inovasi bahan dari komponen biologis dua komponen virus, Protein N dan Protein N Rekombinan Antigen (nukleokapsid), dan Protein Rekombinan RBD (domain pengikat reseptor) virus SARS-CoV-2.
Kit tersebut, melansir laman resmi IPB University (21/12/2021), rencananya akan diterapkan pada pasien pascavaksinasi atau pasien setelah sembuh dari penyakit COVID-19.
Fungsinya untuk mengevaluasi keberhasilan vaksinasi atau pembentukan antibodi COVID-19 yang dihasilkan dari setiap pasien dalam merespon virus tersebut.
Baca Juga: Perbaiki Fungsi Liver Penyandang Diabetes, Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini
Dengan adanya kit antibodi ELISA ini diharapkan dapat mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi yang telah berjalan di Indonesia.
Selain itu, data tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan vaksin yang lebih baik.
Inovasi ini dilakukan untuk mendukung kemandirian bangsa dalam penanganan COVID-19. Dan sebagai bentuk kontribusi IPB University terhadap kemandirian bangsa untuk penelitian kesehatan.
Prihal keberhasilan tersebut, Rektor IPB University, Profesor Arif Satria menerangkan inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh IPB University ini didapatkan dari hasil pengamatan terhadap realitas.
Ia menyebut, melansir dikti.kemdikbud.go.id (22/12/2021), interaksi antara dunia riset dengan dunia nyata akan menghasilkan solusi yang baik.
“Kombinasi antara imajinasi peneliti dan kebutuhan lapang, ini kombinasi yang tidak boleh dipisahkan,” katanya.
Rektor IPB University pun menyebut, kehadiran inovasi di bidang medis ini, menempatkan IPB University tidak hanya berkiprah di bidang pangan, tetapi di bidang kesehatan dan biomedis.
Baca Juga: Alasan Ilmiah Pria Lebih Tertarik pada Perempuan Payudara Besar
“Dengan adanya inovasi Inventpro dan Kit ELISA IPB University, secara defacto, IPB University menempatkan diri, tidak hanya di bidang pangan, tetapi dalam bidang kesehatan,” terang Prof Arif Satria.
Ia juga mengaku, transformasi Fakultas Kedokteran Hewan menjadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis juga tidak terlepas dari tuntutan zaman.
Prof Arif Satria menyebut, transformasi tersebut merupakan upaya IPB University untuk terus menghubungkan peran dalam bidang kesehatan yang berbasis pada sumberdaya lokal.(*)
Baca Juga: Healthy Move, 6 Alasan Wanita Justru Dianjurkan Angkat Beban
Source | : | IPB-ELISA,Kemendikbud-ELISA |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar