- Paru-paru harus dapat menghirup udara yang mengandung oksigen, dan mengembuskan karbon dioksida
- Aliran darah harus dapat mengedarkan darah ke paru-paru, mengambil oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh.
Masalah dengan salah satu faktor ini , misalnya, ketinggian, asma, atau penyakit jantung, dapat menyebabkan hipoksemia, terutama dalam kondisi yang lebih ekstrem, seperti olahraga atau penyakit.
Ketika oksigen darah turun di bawah tingkat tertentu, kita mungkin mengalami sesak napas, sakit kepala, dan kebingungan atau kegelisahan.
Penyebab umum hipoksemia meliputi anemia, ARDS (sindrom gangguan pernapasan akut), asma, cacat jantung bawaan pada anak, penyakit jantung bawaan pada orang dewasa dan PPPOK (penyakit paru obstruktif kronik) eksaserbasi memburuknya gejala.
Hipoksemia juga bisa disebabkan obat-obatan, seperti narkotika dan anestesi tertentu, yang menekan pernapasan, radang paru-paru, pneumotoraks (paru-paru kolaps), edema paru (kelebihan cairan di paru-paru) dan emboli paru (bekuan darah di arteri di paru-paru).
Baca Juga: Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi Virus Hepatitis C? Ini Kata Dokter
Baca Juga: Jangan Terlena, Diabetes Bisa Muncul di Usia Lanjut, Ini Gejalanya
Fibrosis paru (paru-paru yang terluka dan rusak) dan sleep apnea juga bisa menyebabkan hipoksemia.
Segera temui dokter jika mengalami hal-hal berikut;
- Sesak napas setelah beraktivitas ringan atau saat istirahat
Source | : | Mayo Clinic,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar