Sebab John mengungkap bahwa ayahnya yang meninggal karena varian Omicron itu merupakan penganut anti-vaksin Covid-19 dan juga seorang pengikut teori konspirasi.
Pada sebuah program di LBC, John mengatakan, ayah tirinya yang berusia awal 70-an tahun itu dalam kondisi sehat ketika terinfeksi pada awal Desember.
“Ia sehat, bugar, tak merokok dan tak minum-minum selama nyaris 30 tahun,” ujarnya.
John juga mengungkapkan, ayah tirinya berada dalam kondisi risiko minimal terinfeksi karena nyaris tak pernah keluar rumah.
Tetapi kemudian ia tertular, dan penyakitnya memburuk awal pekan lalu sehingga dibawa ke rumah sakit di Northampton.
John mengatakan, saudarinya menyalahkan tragedi tersebut karena sang ayah menolak untuk divaksinasi.
Ayahnya menganggap bahwa vaksinasi Covid-19 adalah sebuah konspirasi.
“Saudari saya beradu argumen dengannya (ayah tiri mereka) pada akhir Oktober tentang hal yang penting, vaksinasi,” kata John.
“(Ayah tiri saya) berpikir bahwa itu adalah konspirasi. Ia adalah seseorang yang pintar, tetapi berbagai hal berbeda yang menyebut bahwa hal itu (Covid-19) tidak nyata, Anda dapatkan secara online dan media. Benar-benar teori konspirasi,” tambahnya.
Source | : | NHS,Kompas.tv |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar