GridHEALTH.id – Endometriosis adalah keadaan saat lapisan dinding rahim ditemukan di luar rongga rahim.
Lapisan dinding rahim atau endometrium tumbuh di bagian tubuh yang lain, seperti indung telur (ovarium), saluran kencing, hingga usus.
Gangguan kesehatan ini, dapat terjadi pada setiap wanita yang sedang berada dalam kelompok usia subur.
Hingga saat ini penyebab pasti endometriosis masih belum diketahui, hanya terdapat beberapa hal yang disebut bisa memicunya, seperti faktor genetik dan menstruasi retrograde.
Baca Juga: Mengenal Menstruasi Retrograde, Kelainan Haid yang Sering Disebut Penyebab Endometriosis
Wanita yang terkena endometriosis kerap kali mengeluhkan nyeri haid yang sangat hebat, sehingga berimbas pada kesehariannya.
Selain keluhan nyeri, menurut dr M. Luky Satria, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialisasi Obsterti & Genekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, wanita yang terkena endometriosis juga sering mengeluhkan dirinya sulit hamil.
“Masalah yang ditimbulkan endometriosis ini ya, masalahnya cuma dua,” kata dokter Luky dalam liputan khusus GridHEALTH, Rabu (15/12/2021)
“Orang dengan endometriosis datang ke dokter cuma karena dua masalah, yang satu nyeri haid yang luar biasa dan yang satu karena susah hamil, ‘Kok tidak hamil-hamil’, ternyata ada endometriosis,” jelasnya.
Wanita dengan endometriosis yang sulit hamil setidaknya disebabkan oleh dua hal, yakni akibat pengobatan dengan cara operasi atau endomteriosisnya itu sendiri.
Dalam kasus yang jarang terjadi, endometriosis yang ditemukan di indung telur dapat merusak sel telur, sehingga tidak bisa dibuahi.
Baca Juga: Tak Hanya Sebabkan Sulit Hamil, Ini 2 Komplikasi Endometriosis yang Harus Diwaspadai
Selain itu, jika endometriosis tumbuhnya di saluran tuba falopi, maka dapat menghalangi jalan sperma dan menghambat proses pembuahan.
Pada saat operasi pengangkatan kista endometriosis, sel telur yang sehat bisa saja ikut terangkat.
“Kalau kistanya itu diangkat, itu mengurangi cadangan sel telur. jadi sel telur yang sehat ikut keangkat saat operasi pengangkatan kista endometriosis,” ujar dokter Luky.
Baca Juga: Jangan Terlambat Deteksi Endometriosis, Segera Periksa Jika Alami Ini
Wanita dengan endometriosis masih memiliki kemungkinan untuk hamil.
Dia mengatakan, jika memang ingin hamil, setelah menjalani operasi, wanita dapat mengikuti program kehamilan.
“Setelah operasi mau hamil atau ditunda, itu harus direncanakan dari sebelum operasi. Kalau misalnya mau hamil, ya program hamil,”pungkasnya.
Wanita dengan endometriosis tetap bisa hamil dengan menyelesaikan seluruh pengobatan, mengikuti program hamil, dan menerapkan pola hidup sehat.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar