GridHEALTH.id - Baru-baru ini artis senior serba bisa, Dorce Gamalama menjadi buah bibir di masyarakat.
Hal itu setelah komedian Sule menjenguk dan memberikan donasi kepadanya.
Dalam video di Sule Channel, tampak Dorce Gamala berubah fisiknya dari yang selama ini kita ketahui.
Saat dengan Sule, Dorce Gamalama tidak lagi berdandan bak seorang artis ternama.
Dorce Gamalama saat itu terluhat sangat sederhana, tanpa riasan sama sekali, duduk di kursi roda, hanya mengenakan kerudung hitam dan pakaian seadanya.
Tampak kaki Dorce Gamalama membengkak. Fisiknya pun sangat kurus.
Di luar perjumpaannya dengan Sule, Dorce yang memiliki nama lahir Dedi Yuliardi Ashadi rupanya telah mempersiapkan kematiannya.
Dorce Gamalama menyiapkan kain kafan untuk dirinya sendiri hingga telah memesan tanah makam (liang lahat) untuk menguburkan jasadnya kelak.
Selain itu, Dorce juga sudah menyiapkan kereta keranda untuk membawa jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir.
Baca Juga: Manfaat Buah Bit untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mencegah Anemia
"Ya siapin aja biar kita enggak ngerepotin orang, orang yang kita repotin, siapin aja sesuatu dengan itikad baik, dengan keikhalasan bukan karena kita gimana-gimana," kata Dorce, seperti dalam kanal tayangan infotainment.
Mengenai penyakit yang dideritanya, disebabkan oleh dua penyakit yang sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu, yaitu diabetes dan batu ginjal.
Untuk diketahui, sekitar 30% pasien dengan diabetes tipe 1 dan sebanyak 10-40% lainnya, merupakan penderita diabetes tipe 2 yang akhirnya akan mengalami gagal ginjal atau masalah pada ginjal.
Melansir dari National Kidney Foundation, pada penderita diabetes, umumnya pembuluh darah kecil di tubuh terluka.
Baca Juga: Polisi Gerak Cepat Selidiki Sindikat Vaksin Booster COVID-19 Berbayar
Ketika pembuluh darah di ginjal terluka, ginjal tidak bisa membersihkan darah dengan benar.
Tubuh akan menahan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan pembengkakan pergelangan kaki.
Akan terdapat protein dalam urine, dan limbah akan menumpuk dalam darah.
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan saraf di tubuh, bahkan dapat menyebabkan kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih.
Tekanan yang dihasilkan dari kandung kemih penuh dapat membuat cadangan dan melukai ginjal.
Selain itu, jika urine tetap berada dalam kandung kemih dalam waktu yang lama, maka dapat mengembangkan infeksi dari pertumbuhan cepat bakteri dalam urine yang memiliki kadar gula tinggi.
Tanda awal penyakit ginjal diabetik adalah peningkatan ekskresi albumin atau kadar protein dalam urine.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar