Tahu kah, di awal kemunculannya ternyata sepatu Crocs justru bukan ditujukan untuk petugas medis, melainkan jadi sepatu khusus untuk para pemancing!
Sejak awal diluncurkan 2002, sepatu Crocs ditujukan khusus untuk para pemancing.
Setelah 16 tahun berselang, sepatu Crocs ternyata malah menjadi favorit para juru masak, anak balita, industri fashion global, dan tentunya petugas medis.
Di laman resminya, bahkan Crocs secara khusus membuat kategori sepatu yang ditujukan untuk para dokter dan ahli bedah, lo.
Ketika Dunia dilanda Pandemi Covid-19, perusahaan pembuatan sepatu Crocs menyumbangnya lebih dari 800 ribu pasang sepatu secara gratis untuk para petugas medis yang sudah berjuang di garda depan melawan virus ini.
Dilarang Digunakan di Rumah Sakit
Tapi ada beberapa negara yang malah melarang tenaga medis untuk menggunakan sepatu tersebut saat bekerja.
Baca Juga: 5 Jenis Obat yang Ampuh Hilangkan Jerawat, Salah Satunya Pil KB
Contohnya pada rumah sakit di Kanada, Swedia, Amerika Serikat, kebijakan negara tersebut melarang untuk memakai ini alasannya demi masalah keamanan.
Pasalnya waktu itu pernah ada kecelakaan kerja dimana ada benda tajam yang menusuk kaki ketika menggunakan crocs, karena crocsnya ini terdapat lubang dia atasnya.
Di Inggris pun dilarang. Inggris melarang para dokter maupun perawat bekerja dengan sepatu berbahan karet tersebut.
Bahan yang terlalu lunak dinilai tidak melindungi kaki para petugas medis di rumah sakit dari risiko menginjak benda tajam, misalnya alat bedah serta jarum suntik.
Selain itu dengan desain agak terbuka, sepatu Crocs juga kurang melindungi kaki dari tumpahan bahan kimia.
Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah Inggris baru-baru ini melarang para petugas medis di rumah sakit termasuk dokter dan perawat untuk memakai Crocs saat bertugas.
Larangan mengenakan sepatu Crocs dikeluarkan pemerintah Inggris menyusul beberapa laporan kasus kaki perawat tertusuk jarum saat di rumah sakit.
Kasus-kasus itu terjadi saat mengenakan sepatu Crocs, khususnya model Toffeln Qwirki's 800 yang desainnya terbuka seperti sandal.
"Sepatu adalah bagian dari seragam. Kami berharap para perawat mematuhi peraturan tentang seragam dan semua saran yang menyangkut kesehatan dan keselamatan mereka saat bekerja," ungkap Ruth Walker, seorang kepala bagian keperawatan di Cardiff and Vale University, dilansir dari Detik.com (14/9/2011).(*)
Baca Juga: Sariawan Gejala Diabetes yang Disebabkan Infeksi Jamur, Begini Cara Mengobati dan Mencegahnya
Source | : | detik,telegraph.co..uk,Stephencurry-shoes.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar