2. Plasenta yang sudah lepas belum sepenuhnya keluar.
3. Kantung ketuban masih tertinggal di dalam rahim dan terjadi infeksi pada rahim.
4. Pada persalinan sesar, pendarahan bisa terjadi akibat rahim tidak berkontraksi dengan baik.
Kondisi ini biasanya diperparah pada kehamilan dengan ukuran bayi yang lebih besar yakni di atas 3,5 kilogram.
Selain penyebab-penyebab di atas, terdapat faktor yang dapat meningkatkan risiko pendarahan tidak normal setelah melahirkam, yaitu;
Ibu yang berusia terlalu muda atau di bawah usia 20 tahun.
Baca Juga: Cara Senggama yang Menyehatkan dan Menyenangkan, Lakukan 6 Tips Berikut
Di usia ini ibu rentan mengalami pendarahan karena alat reproduksinya belum siap untuk persalinan.
Begitu pula dengan ibu yang melahirkan di atas usia 35 tahun.
Ibu dengan usia ini berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi dan gangguan pembekuan darah.
Penderita anemia serta pernah melahirkan lebih dari lima kali juga menghadapi peningkatkan risiko pendarahan tidak normal setelah melahirkan.
Adapun ciri atau tanda-tanda pendarahan tidak normal setelah melahirkan, jika selama empat hari setelah melahirkan lokia masih berwarna merah terang, ini artinya Ibu perlu mewaspadai pendarahan yang tidak normal.
Konsultasikan kondisi ini kepada dokter atau bidan.
Apalagi, jika lokia yang keluar cenderung berbau busuk dan sangat banyak, ini jelas perlu penanganan cepat.
Nah, itulah tanda-tanda pendarahan tidak normal yang terjadi setelah ibu melahirkan.(*)
Baca Juga: Proses dan Efek Samping Hukuman Kebiri Kimia Bagi Pelaku Kekerasan Seksual
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar