Menahan urin dapat meningkatkan jumlah bakteri di kandung kemih, meningkatkan kemungkinan berkembangnya ISK.
3. Kerusakan struktur saluran kemih
Sering menahan kencing dapat menyebabkan urin kembali ke ginjal, sehingga bisa merusak ginjal dan kandung kemih.
Ada juga kemungkinan kandung kemih pecah karena retensi urin, meski hal itu jarang terjadi.
Peningkatan tekanan pada kandung kemih menyebabkannya bisa pecah, jika ada area yang lemah di dindingnya.
Jika tidak diperiksakan dan menahan kencing masih dibiasakan, maka robekan (ruptur) kandung kemih dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, yaitu sepsis, yang melibatkan infeksi parah dan gagal ginjal.
Bagaimanapun, ketika seseorang menahan kencing terlalu lama, otot kandung kemih tidak dapat meregang lebih jauh, dan orang tersebut mengalami inkontinensia.
Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Payudara yang Harus Diketahui Setiap Wanita
Inkontinensia urine merupakan kondisi hilangnya kontrol kandung kemih, sehingga pengidap bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.
Lantas berapa lama bisa tahan kencing?
Mengutip Verywell Health, kandung kemih seseorang cepat terisi tergantung pada sejumlah faktor, yaitu seberapa banyak cairan yang diminum dan jenis cairan apa yang diminum.
Ketika seseorang mengalami kondisi terlalu sering kencing dan sedikit membuat tidak nyaman, secara umum ia bisa menahan kencing setidaknyaa 15 menit untuk merasakan apakah benar-benar perlu untuk segera ke toilet.
Untuk mengatasi masalah kencing yang terlalu sering diikuti keluarnya urin yang sedikit-sedikit, disarankan berkonsultasi dengan dokter.(*)
Baca Juga: Tanda Diabetes Tipe 1 Pada Bayi, Haus Berlebihan dan Sering Kencing
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Bahaya Sering Menahan Kencing?"
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar