GridHEALTH.id - Putri komedian Melki Bajaj, mengalami pubertas dini yang tidak biasa dialami oleh anak perempuan seusianya.
Hal tersebut, dibagikan oleh sang istri Dewi Fitri melalui akun Instagramnya pada Selasa (18/01/2022).
Lewat akun unggahan itu, istri Melki Bajaj menceritakan kalau putrinya yang bernama Amika sudah haid, padahal usianya belum memasuki masa pubertas.
Dia kemudian segera membawa anaknya untuk bertemu dengan dokter anak yang memang sudah dipercaya sejak lama.
Dari pemeriksaan dengan dokter anak, diketahui kalau Amika ternyata mengalami pubertas dini dan disarankan melakukan pemeriksaan lanjut dengan dokter endokrin.
"Oke jadi ceritanya 2021 lalu di bulan Juli Amika haid pertama kalinya di usia 8 tahun," tulis Dewi Fitri.
"Waktu ketemu bu dok dsa nya kaka Amika dari baby @yovitaananta baru lah aku tau kalau Amika tuh pubertas dini, dan akhirnya dirujuk ke dokter endokrin langsung pada ahli nya di bidang nya prof @amanpulungan," sambungnya.
Putri Melki Bajaj pun kemudian melakukan screening kesehatan, yang dilakukan melalui tes darah dan rontgen tangan. Hasilnya menunjukkan kalau putri Melki Bajaj dan Dewi Fitri bahwa usia tulangnya di atas umur asli.
"Jadi hasilnya adalah Amika 8th 6bl Bone Age 10th 6bln, pubertas dini," jelas istri Melki Bajaj.
Baca Juga: 4 Hal Yang Perlu Disiapkan Untuk Sambut Menstruasi Pertama Pada Anak
Seperti yang diketahui, masa pubertas seorang anak umumnya dimulai pada usia 10 tahun untuk anak perempuan dan 11 tahun anak laki-laki, dikutip dari Kids Health, Rabu (19/01/2022).
Pubertas dini membuat anak perempuan mengalami tanda-tanda puber sebelum berusia 7 atau 8 tahun dan anak laki-laki di bawah umur 9 tahun.
Tanda pubertas dini yang muncul pada anak perempuan meliputi:
1. Payudara yang mulai terbentuk usia 7 atau 8 tahun.
2. Terjadinya menstruasi di bawah usia 10 tahun.
3. Pertumbuhan tinggi badan yang cepat sebelum usia 7 atau 8 tahun.
Sementara pada anak laki-laki, pubertas dini ditandai dengan testis atau penis yang membesar dan tinggi badan yang cepat bertambah.
Tanda pubertas dini yang lain yakni tumbuh rambut kemaluan atau di bagian tubuh lain, suara yang berat, jerawat, dan bau badan.
Penyebab pubertas dini
Baca Juga: Bermula Saat Masa Pubertas, Pada Usia Berapa Jerawat Akan Hilang?
Dilansir dari Stanford Children’s Health, Rabu (19/01/2022), penyebab pubertas dini cukup beragam, mulai dari riwayat keluarga hingga sindrom genetik yang langka. Pubertas dini dibagi menajdi dua:
* Central precocious puberty, pubertas dini yang paling sering terjadi anak perempuan. Ini dimulai dengan sekresi awal hormon yang disebut gonadotropin.
Pada anak perempuan, pubertas dini dapat disebabkan oleh kematangan awal hipotalamus, kelenjar pituitary, dan ovarium. Tetapi dalam kebanyakan kasus, penyebab pastinya tidak diketahui.
* Gonadotropin-independent, pubertas dini yang tidak dimulai dengan pelepasan gonadotropin. Ini terjadi karena sekresi awal hormon seks tinggi. Misalnya hormon androgen pada anak laki-laki dan estrogen pada anak perempuan.
Pubertas dini yang tidak ditangani, dapat membuat tinggi badan anak berhenti karena pertumbuhan tulang mereka berhenti pada usia yang lebih dini dari seharusnya. Akibatnya, anak-anak tidak bisa mencapai tinggi badan yang seharusnya saat dewasa.
Pengobatan yang biasanya dilakukan adalah untuk menghentikan atau membalikkan perkembangan seksual dan menghentikan pematangan tulang yang terlalu cepat.
Perawatan yang dilakukan untuk menangani pubertas dini biasanya melibatkan terapi hormon dan umumnya hasil baru akan terlihat satu tahun setelah menjalani terapi.
Baca Juga: Memulai Menstruasi Lebih Awal Mudah Alami Depresi Saat Dewasa
Source | : | Instagram,Kids Health,Stanford Children's Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar