GridHEALTH.id - Seks bebas mungkin kini sudah jadi istilah yang cukup umum bagi masyarakat.
Sayangnya masih banyak dari mereka yang belum menyadari bahaya dari perilaku berisiko tersebut.
Melansir laman Kompas.com (29/1/2020), seks bebas dapat diartikan sebagai perilaku seksual yang tidak aman.
Mulai dari perilaku seksual yang dilakukan di luar nikah, tidak memakai pengaman, hingga sering gonta-ganti pasangan.
Perilaku tersebut diketahui dapat berdampak buruk bagi kesehatan pelakukanya.
Diantaranya dapat memicu banyak penyakit berbahaya yakni infeksi menular seksual (IMS).
Adapun 8 penyakit berbahaya yang bisa disebabkan oleh perilaku seks bebas, diantaranya meliputi:
1. Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
Baca Juga: Tips Hubungan Seks Setelah Melahirkan, Ini Cara Mengurangi Rasa Sakit
Pada pria yang terjangkit klamidia, biasanya akan muncul gejala yang berupa peradangan pada saluran kencing, demam, keluarnya cairan dari penis, rasa sakit, atau rasa berat pada kantong buah zakar.
Sedangkan pada wanita, infeksi klamidia ditandai dengan infeksi saluran kemih dan serviks, infeksi di rahim, iritasi dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, rasa panas saat buang air kecil, sakit perut bagian bawah, dan terjadinya pendarahan di luar menstruasi.
2. Sifilis
Sifilis juga dikenal sebagai penyakit raja singa.
Penyakit yang disebabkan bakteri Treponema pallidum ini memiliki masa penularan yang berkisar antara 10-90 hari.
Sifilis ditandai dengan gejala timbulnya luka kecil dengan karakteristik bundar, hampir selalu muncul di dalam atau sekitar alat kelamin, anus, atau di mulut.
Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan sifilis, tetapi jika tidak diobati, penderitanya bisa mengalami kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh, hingga kematian.
3. Gonore
Gonore atau kencing bernanah terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Baca Juga: Hindari Seks Saat Hamil Tua Jika Ibu Memiliki 5 Kondisi Berikut Ini
Gejala gonore meliputi sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil, keluarnya nanah pada ujung penis atau vagina, dan nyeri di bagian kelamin.
4. Infeksi jamur (Candida)
Bagi wanita yang terjangkit infeksi jamur, ciri-cirinya dapat berupa terasa gatal di sekitar area vagina.
Sedangkan untuk pria, akan muncul warna merah pada ujung penis.
Jika sudah parah, area tersebut akan tampak seperti luka bakar.
5. Kutil kelamin
Gejala awal munculnya infeksi ini ditandai dengan adanya sekumpulan kutil di sekitar alat kelamin, anus, dan pantat.
Pada beberapa kasus disebutkan bahwa kutil ini ditemukan pada bagian dalam vagina yang mengakibatkan rasa gatal dan nyeri.
Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi virus HPV, dan menjadi salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya paling cepat.
Virus ini bisa ditularkan melalui kontak fisik secara langsung, baik melalui hubungan seksual dengan penderita atau hanya dengan menyentuh bagian yang terinfeksi saja.
HPV juga bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.
6. Herpes simplex
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes Simplex yang menyerang kulit, mukosa, dan saraf manusia. Herpes simplex dibagi menjadi dua tipe, yaitu herpes simpleks tipe 1 dan 2.
Perbedaannya terletak pada lokasi kemunculannya. Herpes simplex tipe 1 terjadi di sekitar mulut dan tubuh, sementara herpes simplex tipe 2 muncul di area kelamin.
Gejala khasnya adalah munculnya bintil kecil yang bergerombol.
Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan langsung maupun tidak langsung.
Misalnya melalui ciuman atau hubungan seksual dengan penderita, serta melakukan seks oral ataupun anal.
7. Hepatitis B
Hepatitis B ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah, sakit perut, demam dan diare.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui air mani, darah, dan cairan vagina. Kutu kelamin Kutu kelamin ditularkan melalui kontak antara rambut kemaluan.
Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu bagi telur kutu untuk menetas pada rambut kelamin, yang akan mengakibatkan gatal di sekitar area kelamin penderitanya.
Baca Juga: 13 Penyebab Wanita Merasa Sakit Perut Pasca Berhubungan Seks, Jangan Dibiarkan
8. HIV/AIDS
Penyakit ini terjadi akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh.
HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam atau aliran darah dengan cairan yang mengandung virus HIV.
Cairan tersebut meliputi darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu.
Jika tidak segera ditangani, HIV dapat berkembang menjadi suatu penyakit mematikan yang disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Itulah beberapa penyakit berbahaya yang bisa muncul akibat perilaku seks bebas.
Kapan harus mendapatkan pemeriksaan?
Melansir laman nhs.uk (30/8/2021), lakukan pemeriksaan jika kita pernah melakukan hubungan seks yang tidak aman seperti tanpa kondom dan atau memiliki gejala yang tidak biasa di sekitar alat kelamin (vagina atau penis), seperti:
- Sakit saat buang air kecil
- Gatal
- Keputihan yang tidak biasa atau bau
- Muncul luka
- Pendarahan yang tidak dapat dijelaskan
Beberapa orang tidak melihat gejala apapun ketika mereka memiliki penyakit IMS.
Jika kita berpikir mungkin termasuk yang berisiko, penting bagi kita untuk menjalani tes, bahkan jika tidak memiliki gejala apa pun.
Kunjungi klinik kesehatan seksual atau kedokteran genitourinari (GUM) terdekat, atau temui dokter umum.(*)
Baca Juga: 4 Tips Bagi Lansia Supaya Dapat Melakukan dan Menikmati Seks yang Aman
Source | : | Kompas.com,Nhs.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar