Komplikasi paru-paru atau dada dapat memicu penyakit lain dan infeksi yang mematikan untuk datang.
Misalnya seperti sepsis, yang dapat terjadi ketika virus masuk ke aliran darah dan mulai menyerang jaringan sehat di tubuh, termasuk jantung dan paru-paru.
Sepsis juga dapat merusak sinkronisasi dan koordinasi antara berbagai organ, vital untuk fungsi kita dan membuatnya sangat sulit.
Dalam beberapa kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen juga.
Jika kita mengalami gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi vital dan tidak melihat penurunan gejala lainnya, konsultasikan dengan spesialis.
Pasien berisiko tinggi juga harus terus memantau dan mengevaluasi parameter vital mereka.
4. Badai sitokin
Badai sitokin, yang merupakan tanda sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang organ dan sel sehat juga bisa menjadi tanda komplikasi pernapasan.
Ini terutama terjadi ketika pertahanan tubuh bekerja terlalu keras dalam menghilangkan virus dari organ, dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan kerusakan lain, bersama dengan Covid-19.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang bertahan lama dan fungsi yang terganggu, yang juga disebut superinfeksi.
Berkaca pada penjelasan tersebut, penting bagi masyarakat mewaspadai penularan varian Omicron tersebut.
Selain mendapatkan vaksin Covid-19 yang ada, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Booster Bukan Skenario yang Baik, Pfizer Beberkan Peringatan dan Efek Samping
Source | : | Who.int,Timesofindia.indiatimes.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar