GridHEALTH.id - Virus Corona (Covid-19) diketahui termasuk penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan manusia.
Tak khayal banyak dari pasien Covid-19 mengalami berbagai masalah paru-paru hingga komplikasi paru.
Penurunan fungsi paru-paru sering kali menjadi masalah yang terkait dengan Covid-19 dan dapat berlangsung lama, bahkan tak jarang menyebabkan kematian.
Demikian yang disampaikan Dr Arvind Mohan, Ketua Institute of Chest Surgery, Chest Onco-Surgery & Lung Transplantation at Medanta lung fibrosis, seperti dilansir dari laman The Indian Times (3/1/2021).
Lebih lanjut, ia juga mengungkap beberapa gejala atau tanda bahwa Covid-19 sudah menyebar ke paru-paru.
Dimana salah satunya adalah napas sesak atau dispnea.
Menurutnya napas sesak adalah masalah yang biasanya terjadi jika ada infestasi atau gangguan fungsi paru-paru, yang membuat oksigen sulit masuk ke paru-paru.
Bagi pasien Covid-19, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, mengalami napas sesak, atau penurunan saturasi oksigen bisa menjadi hal yang umum.
Kondisi ini punya potensi berakibat fatal dalam waktu singkat.
Baca Juga: Kabar Baik, Jika Masyarakat Lakukan Ini Covid-19 Bisa Jadi Flu Biasa
Pasien yang mengalami napas sesak membutuhkan dukungan oksigen dan ventilasi serta menderita komplikasi dada.
Hal ini juga dapat menimbulkan masalah setelah pemulihan, karena pasien tersebut mungkin memerlukan bantuan dan dukungan tambahan untuk melanjutkan fungsi normal.
Selain napas sesak, berikut 4 gejala lainnya yang menandakan Covid-19 sudah menyerang paru-paru:
1. Batuk terus menerus
Virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 diketahui berkembang biak di lapisan dada dan menyebabkan serangan batuk yang parah.
Batuk kering tidak hanya merupakan tanda khas Covid-19.
Perlu diperhatikan, jika kita mengalami batuk terus-menerus yang tidak kunjung membaik bahkan dalam 2-3 minggu setelah serangan infeksi awal, itu mungkin merupakan tanda komplikasi paru-paru dengan Covid-19.
Selain itu, batuk yang keras dan terus menerus juga bisa menjadi tanda Covid-19 yang berkepanjangan.
2. Mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Anak Tak Sebabkan Kondisi Serius, Orangtua Tidak Perlu Khawatir
Dokter memperingatkan bahwa kesulitan bernapas, atau mengalami nyeri dada akut secara tiba-tiba mungkin merupakan tanda kerusakan paru-paru terkait Covid-19 yang parah, atau ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) yang merupakan tanda gagal paru-paru.
Baik itu tanda ringan atau fatal, ARDS dan komplikasi terkait mungkin merupakan tanda peradangan di paru-paru dan dapat menimbulkan dampak yang bertahan lama, seperti jaringan parut paru-paru.
Oleh karena itu, perhatian segera diperlukan.
3. Tanda-tanda infeksi lain mulai terlihat
Komplikasi paru-paru atau dada dapat memicu penyakit lain dan infeksi yang mematikan untuk datang.
Misalnya seperti sepsis, yang dapat terjadi ketika virus masuk ke aliran darah dan mulai menyerang jaringan sehat di tubuh, termasuk jantung dan paru-paru.
Sepsis juga dapat merusak sinkronisasi dan koordinasi antara berbagai organ, vital untuk fungsi kita dan membuatnya sangat sulit.
Dalam beberapa kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen juga.
Jika kita mengalami gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi vital dan tidak melihat penurunan gejala lainnya, konsultasikan dengan spesialis.
Pasien berisiko tinggi juga harus terus memantau dan mengevaluasi parameter vital mereka.
4. Badai sitokin
Badai sitokin, yang merupakan tanda sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang organ dan sel sehat juga bisa menjadi tanda komplikasi pernapasan.
Ini terutama terjadi ketika pertahanan tubuh bekerja terlalu keras dalam menghilangkan virus dari organ, dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan kerusakan lain, bersama dengan Covid-19.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang bertahan lama dan fungsi yang terganggu, yang juga disebut superinfeksi.
Berkaca pada penjelasan tersebut, penting bagi masyarakat mewaspadai penularan varian Omicron tersebut.
Selain mendapatkan vaksin Covid-19 yang ada, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Booster Bukan Skenario yang Baik, Pfizer Beberkan Peringatan dan Efek Samping
Source | : | Who.int,Timesofindia.indiatimes.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar