Sebanyak 75% atau 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 180 lainnya adalah transmisi lokal.
Sementara itu, jumlah kasus aktif di Jakarta bertambah 389 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 3.325 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Karenanya Kementerian Kesehatan memprediksi Omicron bisa meledak di DKi Jakarta dalam dua minggu ke depan.
Gelombang ketiga Covid-19 karena varian Omicron bisa terjadi pada pekan kedua atau ketiga Februari mendatang.
Hal tersebut dikemukakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari CNBC Indonesia (15/1/2022).
"Potensi gelombang ketiga, kemungkinan minggu ke 2 atau ke 3 Februari," kata Nadia, Kamis (13/1/2022).
Nadia mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan melambung tinggi. Pemerintah memperkirakan angka kasus bisa berada di sekitar 40.000 - 55.000 saat gelombang ketiga terjadi.
Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Merawat Wajah Berminyak
"Antara 40.000-55.000," kata Nadia saat dikonfirmasi.
Jika Omicron sampai meledak, bisa jadi kita tidak akan mampu menangani.
“Covid-19 awalnya 1:1 atau 1 orang positif menularkan kepada 1 orang, kemudian untuk varian Alfa 1:2 dan untuk varian Delta 1:5, yang sekitar Agustus lalu membuat pasien Covid-19 banyak yang tidak bisa tertangani.
"Nah, untuk varian Omicron itu 1:10 dan kalaupun dibilang sakitnya lebih ringan, kan setiap orang punya daya tahan tubuh yang berbeda-beda, jadi kalau meledak juga menjadi masalah. Di Amerika Serikat ketika Covid-19 meledak, sama saja antrean ambulans luar biasa, begitu juga di Inggris tidak bisa menangani.
Source | : | CNBCIndonesia-Omicron Sing,Investor.id-Omicron,CNBC-Transmisi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar