GridHEALTH.id – Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, mulai melakukan uji coba terhadap vaksin Covid-19 yang formulanya dikhususkan untuk varian Omicron.
Kabar studi ini disampaikan oleh Pfizer dan mitranya BioNTech, pada Selasa (25/01/2022) kemarin. Mereka akan melihat perbandingan antara vaksin Covid-19 khusus varian Omicron dengan vaksin aslinya.
Seperti yang diketahui, perusahaan-perusahaan farmasi berlomba untuk segera menghadirkan vaksin Covid-19 yang sesuai dengan varian Omicron, sejak akhir 2021 lalu.
Sekitar 1.420 orang berusia 18 hingga 55 tahun, akan berpartisipasi dalam uji coba yang dilakukan di Negeri Paman Sam ini, dikutip dari AP News, Rabu (26/01/2022).
Pada uji coba ini, sekitar 615 orang dewasa akan mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer yang biasa. Kemudian diberikan juga vaksin khusus varian Omicron.
Sedangkan kelompok lain yang terdiri dari 600 orang, yang sudah mendapatkan tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer sebelumnya, akan mendapatkan tambahan dosis vaksin lain atau khusus varian Omicron.
Sementara sisanya, sekitar 200 orang dewasa yang belum divaksinasi, akan menerima vaksin Covid-19 yang memang dikhususkan untuk varian Omicron.
Para ilmuwan akan melihat lebih jauh, bagiamana keamanan vaksin yang sudah dimodifikasi itu dan efektivitas dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
Dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk mendapatkan hasilnya. Pasalnya, para sukarelawan akan menerima beberapa dosis vaksin.
Baca Juga: Ketik Keyword Ini di GMap Langsung Diarahkan ke Tempat Vaksinasi Covid-19 Booster Terdekat
Peneliti juga perlu mengukur seberapa lama antibodi penangkal virus tetap berada pada tingkat yang tinggi setelah dosis vaksin disesuaikan dengan varian Omicron dengan booster vaksin Covid-19 biasa.
“Tetap waspada terhadap virus mengharuskan kami untuk mengidentifikasi pendekatan baru bagi orang-orang untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi,” kata Kathrin U. Jansen, wakil presiden senior dan penelitian serta pengembangan vaksin di Pfizer.
“Dan kami percaya mengembangkan dan menyelidiki vaksin berbasis varian, seperti ini, sangat penting dalam upaya kami menuju tujuan itu,” sambungnya dikutip dari BBC, Rabu (26/01/2022).
Selain Kathrin, CEO dan salah satu pendiri BioNTech Prof Ugur Sahin juga memberikan pernyataan mengenai uji klinis vaksin Covid-19 khusus varian Omicron ini.
Baca Juga: Mata Gatal Sebagai Salah Satu Gejala Omicron? Ahli Ungkap Hubungannya
“Studi ini adalah bagian dari pendekatan berbasis sains kami untuk mengembangkan vaksin berbasi varian yang mencapai tingkat perlindungan yang sama terhadap Omicron seperti yang dilakukan dengan varian sebelumnya, tetapi dengan durasi perlindungan yang lebih lama,” ujarnya.
Mereka berencana untuk memproduksi empat miliar dosis vaksin Covid-19 tahun ini. Jumlah tersebut sudah mencakup vaksin yang formulanya sudah diperbarui.
Selain Pfizer dan BioNTech, Moderna juga berencana untuk segera melakukan uji coba vaksin khusus varian Omicron.
Sementara itu, Oxford University dan AstraZeneca juga sudah mulai mengerjakan vaksin Covid-19 untuk varian terbaru ini.
Baca Juga: Jika Dada Terasa Sesak dan Positif Covid-19, Artinya Tubuh Berikan Peringatan Akan Hal Ini
Beberapa waktu yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan untuk tidak menyepelekan Covid-19 varian Omicron, meskipun gejala yang ditimbulkan ringan.
Pasalnya, varian baru ini telah membuat sejumlah negara di dunia mengalami peningkatan kasus Covid-19 dan membuat fasilitas kesehatan penuh.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan menyebar begitu cepat ke negara-negara lain yang ada di dunia.
Di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 varian Omicron sudah mencapai 1.626, dengan 20 pasien harus dirawat di rumah sakit dan 2 pasien telah meninggal dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
Pemerintah akan gencar melaksanakan surveilans dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi.(*)
Baca Juga: Jangan Percaya Omicron Ringan, Jangan Hanya Bicara Statistik, Ini Faktanya
Source | : | AP News,BBC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar