GridHEALTH.id - Gaya hidup yang tidak banyak bergerak adalah salah satu penyebab utama diabetes dan komplikasi kesehatan yang terkait.
Penting diketahui, kelebihan gula darah menurunkan elastisitas pembuluh darah dan menyebabkannya menyempit, menghambat aliran darah.
Hal ini dapat menyebabkan suplai darah dan oksigen berkurang, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah besar dan kecil. Akibatnya lama kelamaan terjadi komplilkasi.
Komplikasi termasuk serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi), gagal ginjal stadium akhir dan disfungsi seksual.
Setelah 10-15 tahun dari waktu terdiagnosis, prevalensi semua komplikasi diabetes meningkat tajam.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), angka rata-rata hidup penyandang diabetes adalah 76,4 tahun untuk pria, sementara untuk wanita adalah 81,2 tahun.
Namun, dengan membuat beberapa perubahan kecil pada rutinitas harian normal, kita dapat dengan mudah mencegah serta mengendalikan diabetes, dan bonusnya berumur panjang.
Penelitian telah menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup memainkan peran kunci dalam menjaga kadar gula darah tetap terkendali, selama gaya hidup yang berubah dipertahankan
Perubahan apa yang perlu kita lakukan?
Baca Juga: Bisakah Pasien Diabetes Menghentikan Obat? Bisa, Tetapi Tidak Untuk Selamanya, Kata Dokter
Baca Juga: Viral Wanita Protes Jasa Tes PCR, Belum Lakukan Tes Hasil Sudah Keluar
- Berjalanlah setidaknya 10 menit setelah makan.
- Berolahraga selama 20 hingga 40 menit minimal 3 4 kali dalam seminggu.
- Makanlah makanan yang seimbang dan bergizi.
- Mempunyai waktu tidur yang cukup
- Pertahankan berat badan yang sehat.
- Kelola stres dengan cara alami.
Tujuan utama dari program pencegahan diabetes adalah untuk mengelola diabetes secara efektif dengan menjauhi gaya hidup menetap dan menanamkan perubahan yang lebih sehat. (*)
Source | : | Center for Disease Control and Prevention,Kemenkes RI |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar