GridHEALTH.id - Kasus varian Omicron di Indonesia semakin menggila.
Prediksi gelombang tiga karena Omicron hampir terwujud. Tapi mari kita berdoa semoga itu tidak terjadi.
Tapi apa mau di kata, di Tangerang dan Bekasi, dua kota satelit di Jakarta ini kasus Omicronnya hampir mendekati kasus varian Delta.
Jakarta dan Bali, belum terlihat kasus omicron akan lampaui Delta.
Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menurutnya di Tangerang dan Bekasi, jumlah penularannya sudah melampaui puncak kasus Covid-19 varian Delta yang terjadi pada tahun lalu.
"Betul. Tangerang dan Bekasi, jumlah kasus sudah melampaui puncak Delta," kata Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya, Minggu (6/2/2022).
Budi menyebut wilayah lain seperti DKI Jakarta dan Pulau Bali belum.
"DKI dan Bali will follow very soon," ujarnya.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Gula Darah Rendah pada Penyandang Diabetes
Dari data yang dipaparkan Kementerian Kesehatan, kasus positif Covid-19 di Jakarta saat ini masih yang tertinggi. Kasus positif Covid-19 di Jakarta sudah mencapai di atas 8.000.
Sedangkan Tangerang di atas 3.000; Bekasi di angka 3.000; dan Depok tercatat di angka di atas 1.600.
Sedihnya Menkes memprediksi kenaikan kasus Covid-19 ini masih akan terjadi dalam dua sampai tiga pekan ke depan.
Puncaknya kata Budi, akan terjadi pada akhir Februari.
"Kami belum tahu berapa puncaknya yang akan terjadi di Indonesia, yang kemungkinan terjadi di akhir Februari. Tapi jika melihat di negara-negara lain jumlahnya bisa 3-6 kali dari puncak varian Delta, yang di Indonesia mencapai 57 ribu kasus per hari," jelas Menkes Budi Gunadi.
Jadi, jika puncak varian Delta pada 2021 lalu adalah 57 ribu kasus per hari.
Maka puncak kasus varian Omicron di Indonesia bisa mencapai lebih dari 300 ribu kasus per hari.
Walau demikian masyarakat diimbau Menkes tidak takut, apalagi panik.
Yang harus dimiliki masyarakat adalah kewaspadaan dan kehati-hatian.
Baca Juga: Dirut RS Pusri Palembang Demam Hingga Dua Hari Setelah Disuntik Vaksin Booster Covid-19
Dengan demikian akan taat prokes dan gaya hidup sehat.
Karena Omicron ini unik, walau kasusnya meningkat cepat dan drastis, tapi pada saat yang sama angka pasien yang dirawat di rumah sakit masih berada di bawah puncak Delta.
Kemenkes mendata terdapat peningkatan jumlah pasien yang di rawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.
"Grafik di bawahnya, hospitalisasi masih 30 persenan dari puncak Delta. Masyarakat tetap tenang namun waspada menghadapi kenaikan kasus yang pasti akan tinggi dalam 2-3 minggu ke depan," kata Budi.
Budi juga mengimbau bagi pasien aktif Covid-19 yang tidak bergejala dapat menjalani isolasi di rumah.
Tujuannya, agar rumah sakit dapat melakukan perawatan bagi pasien yang bergejala parah.
"Agar rumah sakit bisa digunakan oleh yang benar-benar membutuhkan. Ini beberapa data yang menunjukkan sebenarnya keterisian rumah sakit kita, kalau sesuai aturan Kemenkes, bisa berkurang 60-70 persen," ucap Budi, dikutip dari TribunNews (7/2/2022).
Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi beberapa hari terakhir, menurut Kementerian Kesehatan faktor ini bisa menjadi indikator untuk gelombang tiga pandemi Covid-19.
"Gelombang ketiga peningkatan kasus yang pasti indikatornya," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: 1 dari 5 Manfaat Buah Mengkudu Meredakan Radang Sendi yang Menyakitkan
Dia juga menambahkan pihaknya terus melakukan monitor mengenai peningkatan kasus Covid-19 di tanah air.
Sebagai informasi, selama satu minggu terakhir kasus Covid-19 harian hingga 2 Februari 2022 terus mengalami kenaikan.
Prihal Omicron, pada saat itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penularan varian ini tinggi sekali dan Indonesia akan mengalami puncak kasus.
Dia memperkirakan puncak kasus tersebut bakal terjadi pada akhir Februari mendatang.
Prediksi Menkes jika melihat situasi terakhir saat ini, segera akan menjadi kenyataan. Tapi semoga tidak terjadi.
"Kita masih belum tahu berapa jumlahnya pada saat puncak kasus akan terjadi di Indonesia. Perkiraan kami puncak akan terjadi di akhir Februari," kata Budi beberapa waktu lalu, dikutip dari CNBCIndonesia (2/2/2022).(*)
Baca Juga: 5 Cara Hilangkan Koreng Menggunakan Bahan Alami, Bisa Pakai Kentang
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar